Rabu, 5 Februari 2025

Antara Harapan dengan Harapan

Ilustrasi kesepakatan tidak tertulis

REALITA – Dalam dunia politik, dinamika harapan menjadi sebuah fenomena yang tak terhindarkan, khususnya dalam setiap kontestasi. Ada dua pihak yang saling berhadapan, saling memberikan harapan, dan saling membutuhkan. Para pejuang politik, mereka yang maju dalam kontestasi, berharap mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya untuk mencapai target mereka—entah itu sebuah jabatan, kekuasaan, atau pengaruh tertentu. Di sisi lain, para pendukung pun memiliki harapan. Ketika yang mereka perjuangkan berhasil mencapai target, mereka berharap ada sesuatu yang diberikan sebagai balasan, sekecil apa pun, bahkan jika itu hanya berupa perbaikan nasib.

Hubungan ini adalah sebuah simbiosis mutualisme yang alami. Antara pejuang dan yang diperjuangkan, ada semacam kontrak sosial yang tidak tertulis, sebuah hubungan timbal balik yang sering kali menjadi fondasi dari dinamika politik itu sendiri.

Namun, apakah semua harapan ini selalu terwujud? Tidak jarang, kenyataan politik jauh dari ideal. Bagi para pendukung, ada kalanya harapan itu berubah menjadi kekecewaan ketika janji yang diberikan tak pernah diwujudkan. Di sisi lain, bagi para pejuang, ekspektasi dari pendukung kadang menjadi beban berat yang sulit terpenuhi, apalagi ketika menghadapi realitas birokrasi, korupsi sistemik, atau kepentingan-kepentingan lain yang saling bertabrakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini