Selasa, 21 Oktober 2025

Sedang Antre Suplemen Anak, Serangan Israel Tewaskan 15 Warga Palestina di Deir al-Balah

Keterangan Foto: Seorang anak Palestina menangis dalam pelukan ibunya setelah serangan udara Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza Tengah, yang menewaskan sedikitnya 15 warga sipil. Banyak korban adalah perempuan dan anak-anak yang sedang mengantre bantuan di pos medis. Sumber: BBC News

Deir al-Balah, TrenNews.id – Sedikitnya 15 warga Palestina dilaporkan tewas dalam sebuah serangan udara Israel yang menghantam area dekat pos medis di Deir al-Balah, Jalur Gaza Tengah, pada Selasa (9/7/2025). Di antara korban tewas terdapat perempuan hamil dan anak-anak yang tengah mengantre untuk mendapatkan suplemen makanan anak.

Seorang wanita Palestina yang menjadi saksi mata menyatakan bahwa keponakannya yang sedang hamil serta anak perempuannya termasuk dalam daftar korban jiwa. “Dia hanya ingin mendapatkan suplemen untuk anak-anak. Mereka sedang mengantre saat bom itu jatuh,” katanya kepada media setempat dengan penuh duka.

Serangan ini terjadi di dekat sebuah titik distribusi bantuan yang dikelola oleh otoritas kesehatan setempat dan sejumlah organisasi kemanusiaan internasional. Lokasi tersebut sebelumnya dikenal sebagai zona relatif aman bagi para pengungsi dan warga yang membutuhkan bantuan medis.

Deir al-Balah saat ini menampung puluhan ribu pengungsi internal dari berbagai wilayah di Jalur Gaza, terutama dari wilayah utara yang mengalami kerusakan parah akibat konflik berkepanjangan antara militer Israel dan kelompok bersenjata Hamas.

Serangan terbaru ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah genting. Rumah-rumah sakit dan pos kesehatan darurat terus berjuang dengan keterbatasan obat-obatan, bahan bakar, dan tenaga medis. Banyak anak-anak menderita kekurangan gizi, dan suplemen menjadi salah satu bantuan vital yang sangat dibutuhkan.

“Serangan ini sangat memukul kami. Tempat itu seharusnya menjadi tempat aman bagi para ibu dan anak-anak,” ujar seorang petugas kemanusiaan yang tidak mau disebutkan namanya.

Hingga berita ini diturunkan, militer Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan di Deir al-Balah tersebut. Namun sebelumnya, pihak militer menyatakan bahwa mereka terus menargetkan lokasi-lokasi yang diduga digunakan oleh Hamas untuk menyembunyikan senjata dan merencanakan serangan.

Seruan kecaman datang dari berbagai lembaga internasional, termasuk organisasi kemanusiaan dan badan PBB. Mereka menuntut penyelidikan independen atas serangan ini dan meminta penghentian serangan terhadap fasilitas sipil dan kemanusiaan.

“Setiap serangan terhadap warga sipil, terlebih yang terjadi di dekat fasilitas kemanusiaan, merupakan pelanggaran hukum internasional,” ujar juru bicara salah satu organisasi hak asasi manusia di Timur Tengah.

Serangan ini terjadi di tengah eskalasi konflik yang telah berlangsung sejak Oktober 2023, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas yang memicu respons militer besar-besaran dari Israel. Ribuan orang telah tewas, mayoritas warga sipil Palestina, dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.

Deir al-Balah, yang terletak di Jalur Gaza bagian tengah, menjadi salah satu tempat penampungan utama sejak wilayah utara dihancurkan dalam operasi militer Israel. Namun kenyataan menunjukkan bahwa bahkan di tempat-tempat pengungsian pun, keselamatan warga sipil tidak dapat dijamin.


Sumber: BBC News
Editor: Redaksi TrenNews

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini