Rabu, 16 Juli 2025

Mobil Merah Milik Perwira Polisi di Manggarai Diduga Dipakai Distribusi Pertalite dari SPBU Mbaumuku

Pengawas Pertamina Mbaumuku, Aven Jalut.

Manggarai, TrenNews.id – Mobil merah bertuliskan “Dewata” yang disebut milik perwira polisi berinisial IKS diduga kerap digunakan untuk mengangkut BBM subsidi jenis Pertalite dari SPBU Pertamina Mbaumuku, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Pengawas SPBU Pertamina Mbaumuku, Aven Jalut, membenarkan bahwa mobil tersebut rutin mengisi BBM di SPBU tersebut. Hal itu ia sampaikan kepada TrenNews.id melalui sambungan telepon, Sabtu sore (12/7/2025).

“Iya benar, mobil warna merah yang ada tulisan ‘Dewata’ itu milik pak IKS. Mobil itu sering isi bensin di sini pakai barcode dan sesuai kuota. Dia isi ke tangki mobil, lalu dipindahkan ke jerigen. Setiap hari begitu terus,” kata Aven.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada kerja sama khusus antara pihak SPBU dan perwira tersebut. “Kalau ada kerja sama, ya malah lebih bagus. Tapi sejauh ini tidak ada, dan kami juga tidak dapat keuntungan apa-apa,” imbuhnya.

Sebelumnya, dugaan keterlibatan IKS dalam penimbunan BBM subsidi mencuat setelah sejumlah warga melaporkan adanya aktivitas mencurigakan di sebuah pangkalan minyak tanah di wilayah Nekang, Kelurahan Watu, Kabupaten Manggarai.

Menurut salah satu narasumber yang meminta namanya dirahasiakan, pangkalan tersebut sudah lama tidak menjual minyak tanah dan diduga hanya dijadikan kedok untuk menjual Pertalite secara ilegal.

“Mereka buka pangkalan minyak tanah, tapi aktivitasnya cuma jual bensin. Minyak tanahnya nggak dijual lagi. Setiap Minggu dan Senin, mobil merah bertulisan ‘Dewata’ biasa antar BBM itu. Yang bawa itu sopirnya sama perwira polisi,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan bahwa puluhan jerigen berisi Pertalite kerap diturunkan di lokasi tersebut.

“Saya lihat langsung, mereka turunkan puluhan jerigen ukuran 35 liter. Disembunyikan di kamar belakang rumah. Mobilnya jelas, itu yang warna merah dengan tulisan ‘Dewata’,” tambahnya.

Masih menurut sumber tersebut, Pertalite yang dijual berasal dari SPBU Pertamina Mbaumuku. Ia menyebut adanya kios kecil di sudut SPBU yang menjadi titik pengambilan BBM untuk kemudian didistribusikan ke sejumlah lokasi.

“Dari SPBU, BBM itu diambil, lalu disuplai ke pangkalan milik oknum itu di Kumba, Dongang, dan Nekang,” bebernya.

Sementara itu, pemilik warung yang berada di depan pangkalan tersebut membenarkan bahwa usaha minyak tanah di tempat itu sudah lama tidak berjalan.

“Pangkalan minyak tanah itu sudah lama tidak aktif. Yang dijual sekarang cuma bensin. Kalau kami butuh minyak tanah, biasa ambil di Tenda,” ujar warga tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian Polres Manggarai belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keterlibatan anggotanya dalam praktik penimbunan BBM subsidi.

Pewarta: Kordianus
Editor: Andi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini