PADMA Indonesia Desak Kapolda NTT Bijak Tangani Laporan Ormas terhadap Romo Patris Allegro
Manggarai, TrenNews.id – Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia, Gabriel Goa, mendesak Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) agar bijak dalam menangani laporan polisi yang dilayangkan oleh Ormas NTT Bersatu terhadap Romo Patris Allegro.
Desakan ini disampaikan Gabriel Goa kepada TrenNews.id pada Minggu (3/8/2025). Ia menekankan pentingnya mencegah konflik horizontal yang dapat memecah belah masyarakat NTT.
“Kami tidak ingin NTT hancur berantakan seperti konflik berdarah di Ambon, Poso, dan Kalimantan,” ujarnya.
Selain kepada Kapolda, Goa juga menyerukan kepada Ormas NTT Bersatu agar segera mencabut laporan tersebut. Menurutnya, langkah itu penting demi menjaga harmoni di NTT yang ia sebut sebagai Nusa Terindah Toleransi dan untuk menghindari potensi konflik sosial yang lebih luas.
“Jika Ormas NTT Bersatu tetap keras kepala dan memaksakan proses hukum terhadap Romo Patris Allegro, maka jika terjadi konflik di NTT, mereka harus bertanggung jawab karena telah menjadi pemicu,” tegasnya.
Gabriel Goa menyoroti bahwa Romo Patris Allegro bersama para tokoh lintas agama dan iman selama ini aktif dalam mendampingi korban perdagangan orang dan kejahatan seksual di NTT. Di tengah kondisi NTT yang disebutnya sebagai “provinsi darurat human trafficking dan kejahatan seksual”, Goa menilai peran seperti Romo Patris justru sangat penting.
Ia juga mempertanyakan kehadiran Ormas NTT Bersatu dalam berbagai aksi kemanusiaan. “Kami tidak pernah melihat Ormas NTT Bersatu hadir dalam doa bersama atau mendampingi keluarga korban yang pulang dari Malaysia dalam peti jenazah,” ucapnya.
Menurutnya, para pejuang kemanusiaan di NTT selama ini bekerja tanpa membeda-bedakan latar belakang suku, agama, ras, dan golongan. Mereka murni digerakkan oleh hati nurani untuk membela harkat dan martabat korban.
“Korban kejahatan kemanusiaan adalah ciptaan Tuhan. Mereka tidak boleh dikorbankan demi kepentingan politik atau kelompok tertentu,” kata Goa.
Atas dasar itu, PADMA Indonesia mengajak seluruh lembaga keagamaan, ormas, dan organisasi kepemudaan di NTT untuk menjaga toleransi dan terus berkolaborasi dalam mengatasi berbagai persoalan sosial seperti stunting, perdagangan orang, dan kekerasan seksual.
“If you want peace, work for justice!” tutup Gabriel Goa.
Pewarta: Kordianus

Tinggalkan Balasan