Yayasan Bina Tani Sejahtera Sukses Bangun Ekonomi Keluarga Manggarai Timur melalui Pendampingan Pemberdayaan
Borong, TrenNews.id – Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) berhasil melakukan pendampingan terhadap 14 kelompok masyarakat di bidang hortikultura di Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Program ini mencakup 11 desa yang berkomitmen menyebarkan pengetahuan tentang praktik pertanian yang baik melalui deplot, analisis kebutuhan pasar, hingga analisis usaha tani.
“Hingga saat ini kita ada 11 kelompok pemberdayaan tanaman sayuran hortikultura di Kabupaten Manggarai Timur yang tersebar di tiga kecamatan,” kata Danang C. Putro, pendamping lapangan Manggarai Timur, usai kegiatan Temu Lapang di Lingko Mok, Desa Lento, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Selasa (26/8/2025).
Menurut Danang, varietas unggul yang dibudidayakan antara lain cabai, labu kuning, semangka berbagai varietas, melon, bawang merah, kubis, kembang kol, buncis, kacang panjang, pakcoy vanbok, bayam, kangkung, mentimun, dan paria. Ke depan, YBTS menargetkan pengembangan varietas lain serta pembentukan sentra hortikultura di beberapa kecamatan.
“Target ke depan kita akan membuka kembali enam hingga delapan desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Manggarai Timur, Jhon Sentis, mengapresiasi pendampingan YBTS yang telah berjalan sejak 2023. Ia berharap program dapat berlanjut meskipun tanpa pendampingan langsung.
“Kegiatan ini sangat menguntungkan bagi petani. Saya menekankan kepada pendamping pertanian lapangan agar terus melakukan penyuluhan karena tanggung jawab kita adalah menyukseskan program ini,” katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Lento, Rian Marten Nggabuk. Ia menilai program ini sejalan dengan ketahanan pangan desa.
“Kami berharap kelompok yang terbentuk bisa bekerja sama dengan desa. Ke depan pasti akan kami dukung dan kami juga akan membentuk kelompok tani baru dengan YBTS sebagai mitra,” ujarnya.
Robertus Relia Supardy, petani asal Desa Poco Lia, mengaku merasakan manfaat dari program ini. “Selama ini kami selalu dibantu saat ada masalah pada tanaman, pendamping YBTS langsung turun ke lapangan tanpa mengenal waktu,” ungkapnya.
Petani lain, Petrus Mangkur dari Desa Lento, bahkan memutuskan mengalihfungsikan sawah menjadi lahan hortikultura. “Saya yakin melalui pendampingan ini kami akan memperoleh hasil yang memuaskan, dan itu bisa membantu biaya pendidikan anak kami,” katanya.
Pewarta: Pankarius

Tinggalkan Balasan