Minggu, 7 Desember 2025

Ketua Dekranasda Sultra Apresiasi Kerajinan Kolaka Utara dari Limbah Tempurung Kelapa

Rombongan Gubernur Sulawesi Tenggara, menyempatkan mampir di stand pameran Dekranasda Kolaka Utara

Lasusua, TrenNews.id – Kreativitas perajin asal Kabupaten Kolaka Utara kembali mencuri perhatian publik. Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Tenggara, Arinta Andi Sumangerukka, memberikan apresiasi tinggi kepada perajin lokal Kolaka Utara, Maryanto, yang menampilkan karya-karya unik berbahan dasar limbah tempurung kelapa dalam kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Provinsi Sultra di Hotel Claro Kendari, Jumat (31/10/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Maryanto memamerkan beragam hasil kreasinya, mulai dari lampu hias bermotif tenun, lampu klasik, teko, asbak, hingga berbagai aksesoris dekoratif rumah tangga. Siapa sangka, bahan sederhana yang sering dianggap tak bernilai itu berhasil disulap menjadi produk bernilai seni tinggi dan memiliki daya jual yang menjanjikan.

Tak hanya memukau secara visual, setiap karya Maryanto juga sarat dengan nilai budaya lokal. Motif tenun khas Kolaka Utara yang diaplikasikan pada lampu hias menjadi simbol perpaduan antara tradisi dan modernitas, sebuah representasi nyata dari semangat ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

Ketua Dekranasda Sultra, Arinta Andi Sumangerukka, mengungkapkan kekagumannya atas inovasi tersebut. Menurutnya, kreativitas Maryanto merupakan wujud nyata dari bagaimana masyarakat daerah mampu mengubah limbah menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan.

“Inovasi seperti ini sangat membanggakan. Selain membantu mengurangi limbah, karya ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Saya berharap kreativitas seperti ini dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Sulawesi Tenggara,” ujar Arinta.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kolaka Utara, Dra. Hj. Andi Nurhayani Nurrahma, yang turut hadir mendampingi, menyampaikan kebanggaannya atas konsistensi dan dedikasi Maryanto dalam menampilkan karya yang orisinal dan berciri khas lokal.

“Kami di Dekranasda Kolaka Utara akan terus memberikan dukungan, pelatihan, dan pendampingan bagi para perajin lokal agar produk mereka dapat menembus pasar yang lebih luas. Kreativitas masyarakat harus diberi ruang dan nilai ekonomi yang layak,” tegas Andi Nurhayani.

Sebagai bentuk kepercayaan dan dorongan, Ketua Dekranasda Kolaka Utara juga memberikan tugas khusus kepada Maryanto untuk mengembangkan desain produk baru yang lebih modern dan berdaya saing tinggi. Langkah ini diharapkan mampu memperluas pasar kerajinan Kolaka Utara tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga nasional, bahkan ekspor.

Menanggapi apresiasi tersebut, Maryanto mengaku terharu sekaligus termotivasi untuk terus berkarya. Dukungan Dekranasda, baik provinsi maupun kabupaten, menurutnya merupakan energi baru untuk memperkenalkan potensi Kolaka Utara ke kancah yang lebih luas.

“Saya sangat berterima kasih kepada Ibu Arinta dan Ibu Andi Nurhayani atas perhatian dan dukungannya. Ini menjadi motivasi besar bagi saya untuk terus berinovasi dan menunjukkan bahwa Kolaka Utara memiliki potensi besar dalam dunia kerajinan,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Maryanto juga menjelaskan bahwa proses pembuatan kerajinan dari tempurung kelapa membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan rasa seni tinggi. Setiap potongan tempurung harus dipilih, diukir, dan dipoles secara manual hingga menghasilkan bentuk yang artistik dan bernilai estetika tinggi.

“Saya ingin menunjukkan bahwa dari bahan sederhana seperti tempurung kelapa pun, jika dikerjakan dengan hati dan kreativitas, bisa menjadi karya yang bernilai tinggi. Semoga karya ini bisa membuka mata banyak orang tentang potensi besar yang dimiliki Kolaka Utara,” tambahnya.

Dengan dukungan penuh dari Dekranasda di berbagai tingkatan, Maryanto optimistis bahwa kerajinan dari limbah tempurung kelapa akan menjadi ikon baru ekonomi kreatif Kolaka Utara. Selain memperkuat identitas budaya lokal, gerakan ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Langkah kecil dari Kelurahan Batu Putih, Kolaka Utara ini membuktikan bahwa keberlanjutan lingkungan dan kreativitas anak daerah dapat berjalan beriringan, menghadirkan manfaat ekonomi sekaligus menumbuhkan kebanggaan atas potensi lokal Sulawesi Tenggara.

Pewarta: Asse

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini