Di Balik Wajah Negeri Ketika Hukum dan Nurani Dipertaruhkan
Minggu ini, sorotan publik tertuju pada tiga isu krusial yang merefleksikan wajah ganda negeri ini, dari perwira berseragam yang diduga menyelundupkan BBM, warga yang jadi korban penyalahgunaan NIK, hingga tragedi kemanusiaan di Deir al‑Balah.
Yang pertama, kabar oknum polisi di Manggarai diduga terlibat pendistribusian Pertalite ilegal, kembali menampar integritas aparat penegak hukum. Alih-alih menjadi penjaga aturan, justru fasilitas negara dipakai untuk mengebiri hak rakyat atas BBM bersubsidi. Bukankah ini bentuk pengkhianatan terhadap mandat yang diemban?
Di saat bersamaan, muncul laporan dari warga Palopo yang mengaku NIK mereka dipakai tanpa sepengetahuan untuk kepentingan tak jelas. Dalam era digitalisasi dan e-KTP, kasus seperti ini menunjukkan bahwa sistem keamanan data masih keropos. Ini bukan lagi sekadar soal pelanggaran administrasi, tetapi bentuk pelecehan terhadap hak identitas warga negara.
Dan yang lebih mengiris nurani, tragedi di Deir al‑Balah, Palestina, ketika 15 jiwa melayang saat sedang antre suplemen anak. Ini bukan hanya berita internasional ia adalah cermin kelalaian dunia dalam menjaga martabat manusia. Ketika kemanusiaan dikalahkan oleh kepentingan geopolitik, maka nilai-nilai keadilan global pun runtuh.
Tiga berita ini, meski berbeda lokasi dan konteks, menyimpan satu benang merah, pengabaian tanggung jawab oleh pihak yang seharusnya melindungi. Aparat yang menyalahgunakan kewenangannya, sistem administrasi negara yang lalai menjaga data warganya, dan dunia internasional yang pasif melihat kekejaman, semuanya menciptakan luka yang dalam di hati publik.
Kami di TrenNews.id percaya, jurnalistik bukan sekadar penyaji fakta, melainkan penjaga nurani publik. Kami menyuarakan bukan karena kami benci, tapi karena kami peduli. Kami menggugat bukan karena ingin menjatuhkan, tapi karena ingin menyelamatkan akal sehat dan nurani bersama.
Sudah saatnya aparat menegakkan hukum bukan hanya ke bawah tapi juga ke dalam. Sudah waktunya sistem data negara dibenahi agar tak ada lagi warga yang menjadi korban. Dan tak kalah penting, dunia internasional termasuk Indonesia harus lebih tegas bersuara atas penderitaan rakyat Palestina.
Karena dalam setiap ketidakadilan yang dibiarkan, ada masa depan yang dikorbankan.
Redaksi TrenNews.id
Suara dari pinggiran, untuk nalar pusat yang kadang lupa arah.

Tinggalkan Balasan