Kamis, 21 November 2024

Diduga Lemah Pengawasan, CV Sukses Makmur Santosa Kerjakan Proyek Puskesmas Kranggan Bernilai Milyaran Rupiah

Proyek pembangunan Puskesmas Kranggan

Bahkan menurutnya lagi, jika nanti ada pekerja proyek yang mengalami kecelakaan saat bekerja, maka hal itu merupakan tanggung jawab CV Sukses Makmur Santosa sebagai penyedia.

“Tanggung jawab tetap di penyedia. Kita sebagai monitoring, semaksimal mungkin untuk mengarahkan,” ujar Arif.

Dilain pihak, seorang warga Mojokerto yang tidak ingin dipublikasikan namanya, malah menilai jika Pelaksana kegiatan dan Konsultan pengawas merupakan perantara wakil dari Dinas Kesehatan PPKB Kota Mojokerto.

“Tupoksi mereka, harusnya mengawasi pelaksanaan dan kegiatan proyek. Tapi ketika kami investigasi ke lokasi, ternyata para pekerjanya banyak yang abai terhadap K3,” jelasnya.

Oleh sebab itu, dirinya menduga bahwa oknum pelaksana berikut konsultan pengawasnya ditengarai belum mampu mengarahkan para pekerjanya ke pedoman yang lebih baik. Sehingga, sebagai koordinator lapangan, mereka sangat diragukan hasil pekerjaannya.

“Pelaksanaan kegiatan proyek yang seperti ini, terindikasi ngawur dan sembarangan,” tegas warga.

Lebih lanjut, lantas dirinya pun berharap agar pihak terkait seperti Dinas Kesehatan PPKB Kota Mojokerto tidak tinggal diam dan hanya duduk di kursi menanti masuknya laporan. Itu dilakukan, menurutnya agar hasil perkembangan proyek dapat diketahui secara optimal, baik administratif atau spesifikasi teknisnya.

“Jadi saya menghimbau kepada Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk hadir mengkroscek lokasi. Janganlah hanya terima laporan di atas meja saja?,” pintanya.

Dalam pernyataan berikutnya, ia menambahkan agar penyedia jasa (kontraktor) juga jangan semata-mata bungkam ketika mengetahui kondisi tersebut.

Namun, imbuh warga, jika ada oknum pelaksana dan oknum konsultan pengawas yang terindikasi abai terhadap keselamatan pekerja di area proyek, maka oknum seperti itu harusnya dikasih teguran keras.

“Apa tak khawatir dengan faktor keselamatan pekerjanya? Sebelum terjadi sesuatu yang tak diinginkan bersama, lebih baik dicegah dulu dengan meminimalisir rasio kecelakaan agar tak bertambah parah melalui pemakaian APD atau K3,” pungkasnya. (Agung Ch)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini