Huayou Perkuat Ekosistem Industri Nikel di Indonesia, Kawasan Industri Kolaka Utara Jadi Fokus Baru Investasi
Lasusua, TrenNews.id – Program pembangunan kawasan industri di Kabupaten Kolaka Utara kini semakin menunjukkan progres signifikan. Plt. Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Kolaka Utara, Andi Haerul Rijal, S.Sos, mengungkapkan bahwa proses perizinan Kolaka Resort Industrial Park (KRIP) saat ini tengah digenjot dan ditargetkan rampung dalam tahun ini.
“Sekarang sedang fokus penyelesaian perizinan, diusahakan semua izin bisa selesai tahun ini,” ujar Andi Haerul Rijal di Lasusua, Minggu (19/10/2025).
Ia menjelaskan, KRIP dirancang menjadi salah satu pusat industri strategis di wilayah utara Sulawesi Tenggara. Kawasan ini diharapkan mampu menarik investasi besar dari sektor pengolahan sumber daya alam, khususnya nikel.
Salah satu investor besar yang telah menyatakan minat berinvestasi di kawasan tersebut adalah Huayou Group, perusahaan asal Tiongkok yang dikenal sebagai raksasa industri nikel dunia. Melalui unit kerja HUAYOU Indonesia, perusahaan ini akan menjadi mitra strategis dalam pengembangan ekosistem industri hilirisasi di KRIP.
Huayou Group diketahui tengah memperkuat posisinya di Indonesia melalui pengembangan lima sektor bisnis utama yang terintegrasi dalam rantai industri hilirisasi nikel, yakni Industri Sumber Daya Afrika, Industri Nikel Indonesia, Industri Material Baru, Industri Energi Baru, dan Industri Daur Ulang.
Dalam paparannya yang ditampilkan di kawasan Kolaka Resort Industrial Park (KRIP), Huayou menjelaskan bahwa rantai bisnis mereka mencakup seluruh proses dari hulu hingga hilir, mulai dari pemurnian sumber daya mineral hingga produksi baterai untuk kendaraan listrik.
Pada Industri Sumber Daya Afrika, produk utama yang dihasilkan meliputi kobalt hidroksida, tembaga elektrolit, dan konsentrat litium.
Sementara di Industri Nikel Indonesia, Huayou memproduksi nikel kobalt hidroksida (MHP) serta nikel matte kadar tinggi sebagai bahan baku utama industri baterai.
Adapun di Industri Material Baru, perusahaan menghasilkan bahan baku kobalt dan prekursor terner, yang kemudian diproses lebih lanjut dalam Industri Energi Baru menjadi katoda terner dan litium kobalt oksida.
Selain itu, Huayou juga mengembangkan Industri Daur Ulang yang berfokus pada pemanfaatan kembali baterai bekas dan daur ulang material berharga untuk mendukung prinsip keberlanjutan serta ekonomi sirkular.
Melalui integrasi kelima sektor bisnis tersebut, Huayou membangun rantai pasok lengkap yang mencakup proses pemurnian, pembuatan prekursor, bahan katoda, hingga produksi baterai litium untuk kendaraan listrik dan penyimpanan energi.
“Kehadiran Huayou akan memperkuat nilai tambah dari hasil tambang lokal dan membuka peluang kerja baru bagi masyarakat Kolaka Utara,” tambah Andi Haerul Rijal.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberadaan kawasan industri tidak hanya ditujukan bagi industri besar, tetapi juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM) di daerah.
“Kami harap dengan adanya kawasan industri ini, UMKM dan IKM lokal bisa ikut terlibat dan berkembang melalui berbagai sektor pendukung yang ada di kawasan tersebut seperti logistik, penyediaan bahan baku, jasa pendukung, hingga kebutuhan konsumsi dan pelayanan,” jelasnya.
Dengan masuknya investasi dari Huayou Group di kawasan industri Kolaka Utara, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri hilir nikel nasional, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri baterai kendaraan listrik dunia, serta menciptakan peluang investasi dan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat, termasuk pelaku UMKM/IKM lokal.
Pewarta: Asse

Tinggalkan Balasan