Hujan Deras dan Petir Melanda Kolaka Utara: Lima Rumah Rusak, Satu Pelajar Meninggal, BPBD Imbau Warga Waspada
Lasusua, Trennews.id – Hujan deras disertai angin kencang dan petir menerjang Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (11/10/2025) sore. Peristiwa ini mengakibatkan lima unit rumah dan satu sekolah mengalami kerusakan, serta menimbulkan korban jiwa dan luka-luka di beberapa titik wilayah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Utara, Mukramin, SE, menyatakan bahwa pihaknya segera menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Tim sementara mengumpulkan informasi, melakukan pendataan lanjutan, dan berkoordinasi dengan OPD terkait. Kami juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan,” ujarnya, Minggu (12/10/2025).
Mukramin menambahkan, BPBD telah mengusulkan bantuan rehabilitasi untuk rumah warga dan sekolah yang terdampak agar dapat segera ditindaklanjuti.
Di Kecamatan Porehu, empat rumah di Desa Tanggaruru dan satu rumah di Desa Tinuna dilaporkan rusak akibat tiupan angin kencang. Satu bangunan SD Negeri di Desa Tinuna juga mengalami kerusakan. Rinciannya:
Desa Tanggaruru:
Sul Edi, Sunarti, Aswidiawati (rusak berat)
Risal, Zara, Rifaldi, Edo Saputra, Raffa (rusak sedang)
Bambang B., Mallaruru (rusak ringan)
Isabe, Muh. Aksan, Taufik, Jiswan (rusak sedang)
Desa Tinuna:
Armir, Maisa, Muh. Fajril dan Zilfa (rusak ringan)
Di SMPN 5 Kolaka Utara, Kelurahan Batuputih, tiga pelajar SMAN 1 Batuputih menjadi korban tersambar petir saat mengikuti kegiatan kepramukaan sekitar pukul 17.15 Wita. Nur Hasmi (17) dari Desa Teposua, Kecamatan Pakue Utara, meninggal dunia sebelum sempat dibawa ke Puskesmas. Dua korban lain, Aryadi Rahman (16) dari Desa Saludongka dan Muh. A. Fauzan Alfarizi M. (18) dari Desa Makkuaseng, mengalami luka bakar dan trauma, kini dirawat di Puskesmas Batuputih. Kronologi kejadian terjadi saat para pembina memperbaiki tenda peserta di tengah hujan deras dan petir, tiba-tiba korban terkapar dan langsung diangkat ke ruang guru sebelum dibawa ke puskesmas.
Di Desa Latowu, Kecamatan Batu Putih, dua nelayan, Muh. Hidayat (23) dari Perumahan Patande dan Irfan (43) dari Baruga, terkena sambaran petir saat berteduh di pondok. Irfan mengalami pendarahan di telinga, sementara Hidayat mengalami trauma. Kedua korban kini dirawat di Puskesmas Latowu. Peristiwa terjadi saat korban mencari kepiting di empang dan berteduh di pondok yang disambar petir.
Mukramin, menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap cuaca ekstrem. Ia mengingatkan agar aktivitas di luar ruangan seperti kegiatan sekolah, kepramukaan, maupun aktivitas nelayan selalu mempertimbangkan kondisi cuaca untuk mengurangi risiko bencana.
Pewarta: Asse

Tinggalkan Balasan