Selasa, 29 Juli 2025

Kakanwil Dirjenpas NTT Resmikan Sarana Asimilasi dan Edukasi Rutan Kelas IIB Ruteng

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Nusa Tenggara Timur, Ketut Akbar Herry Achjar, pimpin langsung panen hasil pertanian di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ruteng,Senin (28/7).

Manggarai, TrenNews.id – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur (NTT), Ketut Akbar Herry Achjar, meresmikan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ruteng, Senin (28/7). Peresmian ini ditandai dengan panen hasil pertanian warga binaan, berupa sayuran yang ditanam di lahan bekas tidak produktif.

Ketut Akbar menyebutkan, SAE bukan sekadar fasilitas fisik, tetapi bentuk nyata komitmen Kemenkumham dalam mendorong kemandirian warga binaan. Program ini merupakan bagian dari strategi transformasi Pemasyarakatan yang berbasis pemberdayaan.

“SAE ini adalah investasi kita untuk masa depan mereka. Ini bukan hanya soal produktivitas, tapi juga soal menciptakan warga binaan yang mandiri, memiliki keterampilan, dan siap berkontribusi positif ketika kembali ke masyarakat,” ujar Akbar.

Menurutnya, Kanwil Kemenkumham NTT akan terus mendukung pengembangan program-program pemberdayaan serupa di seluruh wilayah. SAE di Rutan Ruteng dirancang sebagai fasilitas pelatihan keterampilan kerja, seperti pertanian, perkebunan, pertukangan, serta pelatihan kejuruan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal.

Tak hanya pelatihan teknis, fasilitas SAE juga difungsikan untuk kegiatan edukasi formal dan non-formal, serta pembinaan kepribadian dan mental warga binaan.

“Dengan pendekatan ini, kami ingin menjadikan warga binaan sebagai subjek pemberdayaan, bukan sekadar objek pembinaan,” tegas Akbar.

Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Ruteng, Saiful Buchori, mengapresiasi dukungan penuh dari Kanwil Kemenkumham NTT atas pembangunan SAE tersebut. Ia menyebut kolaborasi sebagai kunci utama keberhasilan program pembinaan di lembaga pemasyarakatan.

“SAE ini adalah komitmen kami dalam menjadikan warga binaan sebagai insan yang bertakwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Kami ingin mereka keluar dari rutan dengan bekal yang cukup untuk hidup lebih baik,” ujar Saiful.

Saiful menambahkan, SAE merupakan inovasi Rutan Ruteng dalam menjawab tantangan pembinaan yang lebih berorientasi pada hasil dan keberlanjutan.

Peresmian ini menandai langkah maju dalam pelaksanaan fungsi pemasyarakatan yang tidak hanya berfokus pada pembinaan, tetapi juga pemberdayaan nyata yang menyentuh langsung kebutuhan dan masa depan warga binaan.

Pewarta: Kordianus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini