Kejari Manggarai Temukan Sejumlah Indikasi Korupsi Proyek Prasarana Sekolah NTT Dengan Anggaran 32 Milyar Lebih
RUTENG, TRENNEWS.ID – Kejaksaan Negeri Manggarai melalui Kasi Intel, Zaenal Simarmata bersama timnya melakukan pemeriksaan di SDI Bangka Weru yang beralamat di Kecamatan Pocoranaka pada pekan lalu.
Selain Kejari Manggarai, Kejati NTT juga sudah turun melakukan pemeriksaan terhadap proyek prasarana sekolah NTT yang berada di Kabupaten Manggarai Timur usai pemeriksaan proyek irigasi wae ces manggarai.
Zaenal Simarmata saat di wawancara Trennews.id pada Rabu (11/12/2024) menjelaskan bahwa begitu banyak hasil temuan dilapangan yang terindikasi korupsi.
“Pertama, soal lapangan upacara yang seharusnya menggunakan paving blok, namun secara kasat mata hanya di cor saja. Kedua, ruang kelas yang mestinya harus ada 6 ruang kelas, tetapi hanya dibangun 5 ruang kelas saja. Kemudian terdapat pintu ruang kelas yang tidak sama. Dua ruang kelasnya menggunakan bahan dari kayu, sementara tiga ruang kelas lainnya hanya menggunakan bahan dari tripleks. Sementara untuk toiletnya, kami belum masuk karena pada saat kami mau periksa, semuanya dikunci. Kemudian saluran airnya tidak dikerjakan sama sekali untuk 5 ruang kelas. Begitu pula untuk eksterior dinding, banyak yang bolong-bolong dan hanya ditambal saja. Untuk materialnya saya tidak tahu sumbernya darimana,” ungkap Zaenal pada Rabu (11/12/2024).
Usai periksa di SDI Bangka Weru, Kejari Manggarai juga periksa SDI Moncok yang tak jauh dari SDI Bangka Weru. Temuan dilapangan juga kata Zaenal hampir sama dengan temuan yang ada di SDI Bangka Weru.
Sementara saat ditanya Trennews.id terkait komitmen Kejari Manggarai dalam penanganan kasus proyek prasarana NTT 8, Zaenal menjawab masih menunggu arahan pimpinan karena sampai saat belum mendapatkan data secara detail.
Diberitakan sebelumnya, Proyek prasarana sekolah NTT 8 di Kabupaten Manggarai Timur diduga dikerjakan asal-asalan.Proyek tersebut dikerjakan oleh PT.Unggul Sokaja dengan nilai kontrak 32 Milyar lebih untuk 12 Sekolah Dasar di Kabupaten Manggarai Timur.
Proyek tersebut seharusnya selesai ditanggal 10 Oktober 2024,namun hingga kini masih dalam pengerjaan.
Pantauan media di lokasi SDI Bangka Weru, Kecamatan Pocoranaka, terdapat beberapa kejanggalan pekerjaan.Salah satunya,soal struktur sloof yang menjadi komponen penting dalam konstruksi pembangunan gedung sekolah.
Sebut saja pengerjaan bagian eksterior dinding gedung tidak ada struktur sloof seperti kolom praktis dan ring bal sloof sebagi pengunci.
Kolom praktis yang seharusnya jarak minimal 3 meter.Kemudian lebar dan tingginya 20 cm.Namun,dilapangan pihak pelaksana tidak mengerjakan itu sama sekali,sehingga terlihat dinding eksteriornya rata tanpa ada pengunci.
Tinggalkan Balasan