Selasa, 18 Februari 2025

Ketua DPRD Manggarai Desak Bupati Pindahkan Gudang PT. Menara Yang Merugikan Warga

Ketua DPRD Manggarai, Matias Masir

MANGGARAI, TRENNEWS.ID – Ketua DPRD Kabupaten Manggarai, Matias Masir meminta Bupati Nabit untuk segera perintahkan bawahannya untuk turun ke lokasi terkait keluhan warga Kelurahan Bangka Leda terhadap keberadaan gudang PT. Menara yang mengganggu kenyamanan warga setempat.

Dalam keterangannya melalui pesan whatsapp, Matias Masir menegaskan agar Bupati menutup atau memindahkan gudang PT. Menara dari permukiman warga Bangka Leda yang sangat merugikan warga.

Menurut Matias Masir, keberadaan gudang PT Menara yang terletak di tengah rumah warga di Kelurahan Bangka Leda,apa lagi bukan hanya gudang juga tempat simpan peralatan dan juga ada aktifitas rutin yaitu ada penggilingan batu. Tentunya ini akan berdampak pada lingkungan yaitu getaran, bisingan juga polusi udara.

“Oleh karna itu saya mohon kepada pemerintah melalui Bupati untuk perintahkan dinas terkait yaitu dinas DLHD untuk segera turun ke lapangan apa benar yang di laporkan warga Bangka Leda itu soal keberadaan gudang PT Menara yangg sudah bangun disitu”, terang Politis PAN tersebut, pada Sabtu (20/7/2024).

Matias juga meminta Dinas DLHD jangan turun sendiri tetapi harus berkordinasi dengan pemerintah setempat yaitu Camat Langke Rembong dan Lurah Bangka Leda untuk sama-sama telusuri di lapangan.

“Kalau memang sangat beresiko atau merugikan warga, saya berharap gudang PT. menara harus dipindah dari lingkungan warga bangka leda”, tegas Matias Masir.

Sebelumnya, keberadaan gudang PT. Menara Armada Pratama di Kelurahan Bangka Leda, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengancam keberadaan warga setempat yang mengganggu kenyamanan warga.

Para warga yang berada di sekitar gudang tersebut selalu tidak nyaman dengan keluar masuknya mobil besar, alat berat yang mengeluarkan getaran dan bel yang membuat warga merasa kebisingan.

Selain itu, keberadaan gudang PT. Menara tersebut tidak hanya menampung dan memarkirkan kendaraan dan alat berat.Namun, ada aktivitas lain seperti penggilingan batu dan pembakaran aspal. Dari aktivitas tersebut menimbulkan polusi udara yang membuat kesehatan warga terancam.

Dampak lain dari keberadaan gudang PT. Menara tersebut juga pada saat musim hujan,yakni air limbah mengalir ke rumah warga melalui celah tembok pembatas gudang milik PT. Menara.

Beberapa warga yang terdampak menyampaikan keluhan kepada media, Kamis (18/7/2024).

Martinus Habut, warga yang halaman rumahnya sempat dibanjiri air limbah yang mengalir dari celah tembok gudang milik PT. Menara merasa tidak nyaman dengan keberadaan gudang tersebut.

“Pernah satu kali, tembok pembatas itu tumbang dan menghantam rumah saya.PT. Menara melalui stafnya menyumbangkan saya 5 sak semen.Dan itu pun,saya sendiri lagi yang kerja”, ungkap Martinus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini