Jumat, 18 Juli 2025

Mafia BBM Bersubsidi Manggarai: Negara Jangan Kalah oleh Preman SPBU

Ilustrasi

SPBU sejatinya adalah tempat pelayanan publik, bukan markas mafia yang merampok hak rakyat kecil dengan cara-cara licik nan terang-terangan. Namun apa yang terjadi di Kabupaten Manggarai, khususnya di SPBU Mbaumuku dan SPBU Carep, menjadi potret buram bagaimana negara tampak kalah oleh arogansi sekelompok orang yang bermain dalam kegelapan, namun beroperasi di siang bolong.

Modusnya sederhana, tetapi terstruktur dan sistematis, satu surat rekomendasi legal digunakan oleh banyak orang untuk membeli BBM bersubsidi dalam jerigen. Bahkan lebih sadis lagi, motor-motor rusak yang tidak mungkin digunakan untuk keperluan sehari-hari digunakan untuk bolak-balik mengisi BBM 6–7 kali sehari, lalu menyalinnya ke jerigen jumbo di halaman SPBU tanpa rasa malu. Ada pula mobil dump truck yang mengisi solar subsidi menggunakan barcode milik orang lain. Semua ini terjadi di SPBU Carep. Setiap hari. Terbuka.

Ini bukan sekadar pelanggaran administratif. Ini adalah kejahatan ekonomi yang terorganisir. Mafia BBM di Manggarai secara nyata menjarah subsidi negara, memotong akses masyarakat kecil terhadap bahan bakar murah, dan menghisap hak rakyat dengan cara-cara yang tak ubahnya penjajahan gaya baru. Lebih menyakitkan, semua itu dilakukan dengan seolah restu dari aparat keamanan. Tak satu pun penindakan berarti dilakukan. Polisi yang seharusnya berdiri paling depan melindungi kepentingan publik justru terkesan tutup mata. Atau lebih buruk: ikut bermain?

Masyarakat Manggarai tahu apa yang terjadi. Mereka menyaksikan sendiri motor-motor rusak berjejer mengisi BBM subsidi, menyaksikan jerigen jumbo dijejer di sisi SPBU, dan menyaksikan dump truck pengangkut solar subsidi berlalu-lalang. Mereka juga tahu siapa yang bermain, siapa yang membekingi, dan siapa yang pura-pura tidak tahu. Namun apa daya, rakyat kecil tak punya kuasa kecuali bersuara. Dan suara itulah yang kini kami sampaikan lewat tulisan ini.

Negara harus hadir. Kepolisian harus bertindak. Polda NTT dan Mabes Polri tidak bisa terus menutup mata. Jika benar ada keterlibatan oknum aparat, bersihkan! Jika SPBU Carep dan Mbaumuku terbukti bermain mata dengan mafia BBM, cabut izinnya! Jangan tunggu masyarakat marah dan turun tangan sendiri. Ketika hukum gagal memberi keadilan, rakyat akan mencari keadilannya sendiri dan itu berbahaya.

BBM bersubsidi adalah hak rakyat, bukan barang dagangan mafia. Dan SPBU bukan tempat main para bandit berjas resmi. Sudah terlalu lama Manggarai diam, kini saatnya suara mereka didengar. Mafia BBM harus ditindak, bukan dilindungi!

Penulis: Kordianus
Jurnalis TrenNews.id Biro NTT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini