Sabtu, 29 November 2025

Maryanto, Pengrajin Limbah dari Batu Putih Ubah Sampah Jadi Karya Bernilai, Dukung Program Lingkungan Bersih Kolaka Utara

Maryanto, Pengrajin Limbah dari Kelurahan Batu Putih

Lasusua, TrenNews.id — Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan, sosok Maryanto, warga Kelurahan Batu Putih, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara, tampil menjadi contoh nyata kepedulian terhadap alam. Dengan keterampilan dan kreativitasnya, ia mengubah berbagai jenis limbah menjadi kerajinan bernilai jual, sekaligus membantu mengurangi timbunan sampah di lingkungannya.

Sejak beberapa tahun terakhir, Maryanto aktif mengolah limbah tempurung kelapa dan kayu menjadi berbagai produk unik seperti hiasan rumah, wadah serbaguna, tempat lampu, hingga souvenir khas daerah. Berawal dari keprihatinan melihat banyaknya sampah yang berserakan di sekitar tempat tinggalnya, ia tergerak untuk menjadikan bahan buangan itu sebagai peluang usaha yang ramah lingkungan.

“Awalnya saya hanya coba-coba dari tempurung kelapa yang banyak di sekitar sini. Lama-lama saya lihat hasilnya bagus dan bisa dijual. Dari situ saya mulai serius menekuninya,” ujarnya sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya, Kamis (13/11/2025)

Namun semangat Maryanto tidak berhenti di situ. Kini ia tengah menyiapkan diri untuk mengembangkan kerajinan berbahan limbah plastik, terutama botol dan kemasan bekas. Menurutnya, limbah plastik menjadi salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan karena sulit terurai dan kerap menyumbat saluran drainase, yang akhirnya menyebabkan luapan air dan genangan saat musim hujan.

“Saya ingin ke depan bisa mengolah plastik bekas jadi bahan yang bisa dimanfaatkan kembali, misalnya jadi pot bunga, paving block, atau produk daur ulang lainnya. Kalau plastik bisa dikendalikan, saluran air juga jadi lebih lancar dan lingkungan lebih bersih,” tuturnya.

Selain mencegah penyumbatan saluran air, langkah ini juga bertujuan untuk mengurangi residu bahan kimia di tanah, yang selama ini disebabkan oleh pembusukan sampah non-organik. Maryanto berharap, dengan inovasi pengolahan limbah ini, masyarakat akan semakin sadar bahwa menjaga kebersihan tidak hanya soal membuang sampah pada tempatnya, tetapi juga tentang memanfaatkan kembali bahan bekas agar bernilai ekonomi.

Inisiatif yang dilakukan Maryanto ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara yang terus mendorong partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan nyaman. Pemerintah daerah saat ini tengah berupaya memperkuat pengelolaan sampah berbasis masyarakat sebagai bagian dari gerakan menuju Kolaka Utara yang berwawasan lingkungan.

Upaya Maryanto juga menjadi bagian dari dukungan terhadap pencapaian target Adipura 2025, di mana pemerintah daerah fokus pada peningkatan kebersihan, penataan lingkungan, dan pengurangan volume sampah.

“Kalau masyarakat ikut terlibat, hasilnya pasti lebih baik. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan warga. Jadi saya berharap semakin banyak orang yang mau berbuat seperti ini,” tambah Maryanto.

Dari bengkel sederhananya di Batu Putih, semangat kecil itu kini tumbuh menjadi gerakan besar. Dengan tangan terampil dan niat tulus menjaga bumi, Maryanto membuktikan bahwa dari sisa-sisa limbah pun, dapat lahir karya yang indah, bermanfaat, dan mendukung keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Kolaka Utara.

Pewarta: Asse

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini