Rabu, 8 Januari 2025

Mendesak Penegakan Hukum: Aktivis Mahasiswa Sultra Jakarta Gelar Aksi di Mabes Polri

Jaringan Aktivis Mahasiswa Hukum Sulawesi Tenggara (Sultra) Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia

Jakarta, TrenNews.id – Jaringan Aktivis Mahasiswa Hukum Sulawesi Tenggara (Sultra) Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri). Aksi tersebut bertujuan untuk melaporkan dua petinggi PT. Gema Kreasi Perdana, Hendra Surya dan Bambang Murtisiyono, sekaligus mendesak agar Bareskrim Polri segera memanggil dan memeriksa keduanya terkait dugaan pelanggaran hukum dalam aktivitas pertambangan. Selain itu, mereka meminta penghentian seluruh kegiatan perusahaan tersebut yang dinilai telah merugikan masyarakat dan lingkungan di Kabupaten Kepulauan Wawonii.

Dalam orasinya, Muhammad Rahim, koordinator lapangan Jaringan Aktivis Mahasiswa Hukum Sultra Jakarta, menegaskan bahwa PT. Gema Kreasi Perdana telah melanggar putusan Mahkamah Agung yang melarang aktivitas pertambangan di wilayah pulau kecil pesisir. “Putusan Mahkamah Agung sudah jelas, tetapi PT. Gema Kreasi Perdana tetap beroperasi. Ini adalah pelanggaran hukum serius yang harus segera ditindaklanjuti oleh Bareskrim Polri,” ujar Rahim.

Ia juga mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut tidak hanya mengabaikan hukum, tetapi juga menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat lokal dan lingkungan. “Kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas pertambangan ini mengancam keselamatan masyarakat, merusak sumber daya alam, dan memicu konflik berkepanjangan,” tambahnya.

Rahim mengungkapkan bahwa aktivitas tambang PT. Gema Kreasi Perdana telah mencemari air laut di sekitar wilayah operasi, sehingga menyulitkan nelayan setempat untuk mencari ikan. “Air laut yang tercemar membuat nelayan kehilangan sumber penghidupan mereka. Selain itu, kerusakan lingkungan seperti hilangnya pepohonan semakin memperburuk kondisi,” katanya.

Muhaidin, mahasiswa asal Kabupaten Kepulauan Wawonii yang turut hadir dalam aksi tersebut, menyuarakan keresahan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan tambang tersebut. “Sejak PT. Gema Kreasi Perdana beroperasi, masyarakat kami merasa sangat dirugikan. Lingkungan rusak, dan kami kehilangan sumber daya alam yang menjadi sandaran hidup,” tegas Muhaidin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini