Mengenang H. Anas Tanjung Sang Pelopor Pramuka Al Washliyah
KEPANDUAN Al Washliyah diakui syah berdirinya dalam Kongres Al Jam’iyatul Washliyah tanggal 9-15 Januari 1941 di Medan. Itulah sebagai salah satu Majelis dan Pemuda Al Jam’iyatul Washliyah. [Al Jam’iyatul Washliyah 1/4 Abad, hlm.131]
Keberadaan Pandu atau Pramuka Al Washliyah ini, bukan hal yang baru di tengah-tengah Organisasi Islam Al Washliyah. Karena sejak pada tahun 1940 Al Washliyah telah mendirikan Pandu Al Washliyah sampai sekarang ini.
Seiring dengan perjalanan waktu, maka pada tahun 1961 dilebur dan bergabung menjadi Pramuka hingga saat ini. Bahkan hampir semua lembaga pendidikan yang di bawah nauangan Al Washliyah memiliki kesatuan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler pada sekolah/madrasah.
Tidak dipungkiri, adalah salah satu tokoh besar yang memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah bermula adanya Kepanduan di Al Washliyah ini, sebagai pelopor dan pendirinya tidak terlepas dari sosok yang bernama H. Anas Tanjung, beliau adalah Ulama dan Tokoh, pejuang Al Washliyah.
Tidaklah berlebihan bila didalam momen pelaksanaan Kemah Nasional Al Washliyah di Kempa 2 Buperta, Cibubur, Jakarta Timur, pada hari Jum’at 8 November 2024/6 Jumadil Awal 1446H. Memberikan gelar penghormatan kepada H. Anas Tanjung sebagai tokoh besar Pramuka Al Jam’iyatul Washliyah. Karena tidak terlepas dari perjuangan tokoh-tokoh hebat dibaliknya, tanpa kontribusi pemikiran dan perjuangan para tokoh Pramuka Al Washliyah organisasi ini tidak akan menjadi yang eksis hingga saat ini.
Menurut sejarah Kepanduan Al Washliyah termuat dalam buku Al Jam’iyatul Washliyah 1/4 Abad hlm; 129-133, menyebutkan: “Dalam Kongres ke V yang juga merupakan Perkemahan Pandu Al disertai oleh Perkemahan Pandu Al Washliyah yang Pimpinan Umumnya adalah H. Anas Tanjung, maka seluruh Kepanduan Al Washliyah tidak melupakan baik tuntunan maupun ucapannya”.
Perkemahan Pandu Al Washliyah ini juga merupakan upacara perkemahan yang pertama kalinya diadakan selama mengecap hawa Indonesia Merdeka dan Kepanduan Al Washliyah satu-satunya Kepanduan yang terus berjuang dalam masa 3 tahun setengah dalam himpitan dan tindisan dari pemerintah Jepang.
Dimana dalam kesempatan tersebut sebagai Pimpinan Umum Pandu Al Washliyah, H. Anas Tanjung memberikan tuntunan terhadap Kepanduan Al Washliyah dalam pidato beliau dapat menggelorakan semangat perjuangan Pemuda Islam dalam hal ini adalah Pandu Al Washliyah Hidup Zaman-Berzaman, perjuangan tak pernah lelah, tak pernah putus dan berakhir. Al Washliyah terus berjuang.
Untuk mengenang tokoh besar Pramuka Al Washliyah ini, ada baiknya dinukilkan pidato tuntunan yang diucapkan dalam Upacara Perkemahan Pandu Al Washliyah dari buku Al Jam’iyatul Washliyah 1/4 Abad. Hal 130-133, yang berjudul, “AL WASHLIYAH BERJUANG TERUS”, ringkasnya pidato itu sebagai berikut:
AL WASHLIYAH BERJUANG TERUS
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Merdeka!
Dalam pembukaan ini sama kita ucapkan Allahu Akbar!
Tuan-tuan, Saudara-saudara, pemimpin, dan pandu-pandu, hadirin dan hadirat yang mulia!
“Saya merasa syukur kehadirat Allah dan merasa sangat gembira yang mana kita dapat dengan bersama-sama pada waktu dan ketika ini berhimpun dan berkumpul dalam satu Upacara Kepanduan Al Washliyah yang pertama kali diadakan selama kita semua mengecap hawa Indonesia Merdeka. Dan dari Kepanduan Al Washliyah yang terus berjuang dalam masa 3 tahun setengah dalam himpitan dan tindisan dari pemerintah Jepang.
Hadirin dan hadirat yang mulia!
Kepanduan Al Washliyah diakui syah dalam Kongres Al Jam’iyatul Washliyah ketika tanggal 9-15 Januari 1941 di Medan, merupakan sebagai salah satu Majelis dari Pemuda Al Jam’iyatul Washliyah.
Tinggalkan Balasan