Jumat, 13 Desember 2024

Nurhayati Yusmin Monitoring Pelaksanaan Pelatihan Tenun di Galeri Dekranasda Kolut

Foto bersama Ketua Dekranasda kolut, bersama peserta pelatihan tenun dan instruktur

LASUSUA, TRENNEWS.ID – Ketua Dekranasda Kabupaten Kolaka Utara, Nurhayati Yusmin, S.Pd, M.M, bersama tim melakukan monitoring pelaksanaan pelatihan tenun di kantor Dekranasda, jalan Bypass Kota Lasusua, pada Jum’at (13/12/2024).

Pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Kolaka Utara, Nurhayati Yusmin mengatakan, pelatihan tenun yang berlangsung selama 15 hari ini, selain menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya juga akan berdampak ekonomis bagi masyarakat Kabupaten Kolaka Utara.

“Ini sebagai bentuk pelestarian budaya kita, kain tenun Dodo dan Patowanua adalah kain tenun khas Kabupaten Kolaka Utara. Untuk itu dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan para pengrajin tenun yang ada di Kabupaten Kolaka Utara, bisa lebih mahir lagi memproduksi kain tenun Dodo dan Patowanua dengan berbagai motif,” ujar Nurhayati, disela-sela kegiatannya di kantor Dekranasda Kolaka Utara.

Selain untuk melestarikan nilai-nilai budaya tenun di Bumi Patowanua, Ketua Dekranasda Kabupaten Kolaka Utara ini juga berujar bahwa, akan ada dampak secara ekonomis bagi para pelaku pengrajin tenun dimasa yang akan datang. Ketika kain Dodo dan Patowanua ini mulai dikenal secara luas di masyarakat Kolaka Kolaka hingga seluruh Kabupaten Kota se Sulawesi Tenggara, bahkan kata dia, secara nasional.

Ketua Dekranasda Kolut dan Sekertaris berdiskusi dengan Instruktur Tenun di Galeri Dekranasda Kolut

“Oleh karena itu, Dekranasda dan Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara harus terus mendorong untuk dikembangkan kain tenun khas Kolaka Utara ini. Apalagi pelatihan ini sudah diketahui masyarakat lewat media sosial. Ini adalah langkah awal yang bagus untuk merintis supaya bisa berkembang dikemudian hari,” kata Istri Pj Bupati Kolaka Utara ini.

Ia berharap kepada peserta pelatihan tenun yang digagas Dekranasda Kolut ini kedepan bisa memproduksi kain tenun yang berkualitas, sehingga memiliki daya tarik bagi masyarakat untuk menggunakan kain tenun Dodo dan Patowanua sebagai bahan untuk dibuat pakaian batik formal maupun non formal untuk Pemerintah ataupun lembaga lembaga lainnya yang ada di Kabupaten Kolaka Utara.

Ketua Dekranasda Kolut sedang menyaksikan prosesi penemuan oleh peserta

“Kedepan pemerintah harus hadir untuk mempromosikan hasil produksi tenun ini melalui Dekranasda,” pintanya.

Terakhir ia sampaikan bahwa, bagi peserta yang memiliki keseriusan untuk mengembangkan kain tenun Dodo dan Patowanua, Ketua Dekranasda Kolut ini berjanji akan memberikan peralatan pendukung, berupa mesin hingga bahan bakunya, agar kegiatan menenun ini bisa terus berlanjut dari tahun ke tahun, tidak hanya sekedar pelatihan tapi harus ada hasil. Pelestarian budaya dan dampak ekonomis bagi para pelaku pengrajin tenun di Kolaka Utara.

Diketahui, kegiatan ini sudah berlangsung sejak 11 Desember 2024 lalu dan akan berlanjut hingga 25 Desember 2024, dengan jumlah peserta 10 orang yang berasal dari beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Kolaka Utara.

(Arianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini