Respon Keras Kahimmah Soal Pernyataan Wabup Deli Serdang: ‘Bisa Picu Konflik Antarormas Islam
Trennews.id – Pada Aksi Al washliyah di depan kantor Bupati Deli Serdang, Wabup Deli Serdang menyatakan bahwa “Deli Serdang adalah Kabupaten Nahdliyin”, merujuk pada istilah yang biasa dikaitkan dengan salah satu organisasi Islam di Indonesia. Pernyataan ini langsung menuai reaksi, terutama dari kelompok yang merasa bahwa narasi tersebut bersifat sektarian dan mengabaikan keragaman masyarakat Deli Serdang.
Respon Keras Kahimmah
Ketua Umum Presidium Nasional Kahimmah, Dr. H. Hayat Syah Amarka, menegaskan bahwa pernyataan Wabup Deli Serdang berbahaya dan dapat memicu perpecahan.
“Ini bukan sekadar pernyataan biasa, tapi bisa menjadi pemicu konflik horizontal. Deli Serdang adalah daerah yang majemuk, terdiri dari berbagai latar belakang. Jika pemimpin memakai narasi sektarian, dikhawatirkan akan terjadi gesekan antarormas Islam, bahkan pertumpahan darah,” tegas Hayat Syah Amarka.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Presidium Kahimmah, Rusli Efendi Damanik, lebih keras lagi menyatakan:
“Pemimpin yang tidak mampu menjaga ucapannya lebih baik mundur saja, Jangan sampai karena ketidak bijaksaannya, masyarakat yang jadi korban. Pernyataan wabup ini tidak pantas karena posisi dia sebagai pejabat publik merangkul semua elemen bukan memajukan salah satu elemen, Mereka milik semua rakyat Deli Serdang, Dalam hal ini DPRD bisa melakukan impeachment terhadap wabup Deli Serdang yang membuat kegaduhan. Hal Ini tidak bisa dibiarkan Beliau ini lah provokator yg sebenarnya.”Tutup Rusli.
Analisis Dampak Sosial-Politik
Deli Serdang merupakan kabupaten dengan keragaman agama, suku, dan aliran keislaman yang tinggi. Pernyataan Wabup dinilai dapat memperuncing polarisasi, terutama di tengah situasi politik yang sensitif.
Beberapa pengamat politik menyebutkan bahwa penggunaan istilah “Nahdliyin” oleh pejabat publik berpotensi mengalienasi kelompok lain yang tidak terafiliasi dengan NU. Hal ini dapat memicu ketegangan sosial, terutama jika ada kelompok yang merasa direndahkan atau dikesampingkan.
Tuntutan kepada Wabup Deli Serdang
Kahimmah mendesak Wabup Deli Serdang untuk:
- Minta maaf secara terbuka atas pernyataannya yang dinilai provokatif.
- Menjaga netralitas sebagai pemimpin seluruh masyarakat, bukan hanya kelompok tertentu.
- Memperkuat dialog antarkelompok untuk mencegah eskalasi konflik.
Respons dari Pihak Terkait
Sampai berita ini diturunkan, klarifikasi resmi dari Wabup Deli Serdang terkait pernyataannya. Namun, sumber internal pemerintah daerah menyebutkan bahwa pernyataan tersebut tidak dimaksudkan sebagai pengakuan resmi, melainkan sekadar ungkapan dukungan terhadap washliyah sebagai organisasi Islam terbesar di Sumut.
Tinggalkan Balasan