Sekda Fansi Siap Telusuri Proses Pembangunan Awal Gudang Menara Yang Gaduh
Selain itu,Martinus juga dan beberapa warga lain yang terdampak sempat melaporkan soal keberadaan gudang PT.Menara tersebut bersama Lurah Bangka Leda ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai,namun hingga kini laporan mereka tak pernah direalisasi.
“Kami kesal,jangan-jangan pemerintah melalui dinas sudah berkompromi dengan PT.Menara sehingga ketidaknyamanan kami sebagai warga yang terdampak tidak diperhatikan secara serius”,cetus Martinus.
Ia juga menyayangkan keberadaan gudang PT.Menara tersebut tidak memperhatikan zona permukiman warga dan juga tata ruang dan tata wilayah.
“Kami menduga,bahwa PT.Menara membangun gudang ini tidak melalui proses perijinan yang lengkap.Tak hanya itu,persetujuan warga juga perlu dipandang penting”,ujar Martinus.
Tak hanya Martinus,Om Depan juga mengeluh hal yang hampir sama dengan bapak Martinus.Dirinya juga kecewa dengan PT.Menara yang seolah-olah tidak menghargai warga setempat.
“Saya pernah tegur mereka gegara bunyi bel mobil tronton mereka saat memasuki gudang.Kebetulan waktu itu,anak saya sedang sakit.Anak saya tidak nyaman,sehingga saya mendatangi gudang tersebut dan menegur mereka.Namun,teguran kami tak pernah dihargai.Besoknya mereka buat hal yang sama bahkan malam-malam dengan sengaja mereka membunyikan klakson,padahal mobil sudah berada di dalam gudang”,ungkap om Depan.
Om Depan juga mempertanyakan soal respon pemerintah dari keberadaan gudang PT.Menara tersebut.Karena menurutnya,masyarakat yang berada di sekitar gudang PT.Menara sering mengeluh,menegur bahkan melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup,namun tak ada realisasi.
“Bupati mestinya sigap untuk merespon persoalan yang dikeluhkan oleh warganya terkait keberadaan gudang PT.Menara.Ini kan tidak ! Bupati terkesan melakukan pembiaran terhadap PT.Menara.Sehingga,kami menduga bahwa Pemerintah tidak punya taring terhadap pengusaha besar dan selalu berada dibawah ketiak para pengusaha”,ungkap om depan saat diwawancara media,Jumat 19 Juli 2024.
Om Depan meminta pemerintah agar segera merespon dan menindaklanjuti keluhan warga sehingga keberadaan para warga juga terjamin dengan kondisi yang aman dari kebisingan dan polusi udara yang menyebabkan kesehatan terganggu.
Sementara Direktur PT.Menara Armada Pratama,Paul Sumito saat dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui sejak lama soal keluhan para warga Bangka Leda.
Paul Sumito juga menjelaskan terkait permintaan para warga yang rumahnya berada di sekitar gudang Menara tetap diakomodir,namun diperlukan waktu yang cukup panjang prosesnya.
“Jujur,tahun ini kami tidak dapat proyek.Kami sepi ! Mau kasih gaji karyawan yang hampir seribu saja,kami susah.Jadi,saya minta untuk permintaan mereka agar bersabar sembari kami akan diskusikan internal”,jelas Paul. (KL)
Tinggalkan Balasan