SMP Negeri 5 Kolaka Utara Terapkan Literasi Kitab Suci dan Shalat Berjamaah sebagai Pilar Pembentukan Karakter
Lasusua, TrenNews.id – Di tengah derasnya arus globalisasi dan krisis keteladanan yang menggerus nilai-nilai moral di kalangan generasi muda, SMP Negeri 5 Kabupaten Kolaka Utara, tampil sebagai satu dari sedikit sekolah yang berani mengambil langkah tegas dalam membangun karakter religius peserta didiknya. Melalui program pembiasaan spiritual yang rutin dan menyentuh, sekolah ini menanamkan nilai-nilai keimanan, kedisiplinan, dan tanggung jawab sosial sejak dini.
Setiap pagi, tepat pukul 07.30 WITA, sebelum proses belajar mengajar dimulai, seluruh siswa-siswi diarahkan untuk melaksanakan literasi kitab suci. Kegiatan ini dilakukan secara serentak di dalam kelas. Masing-masing siswa membaca lima ayat kitab suci sesuai dengan keyakinan agama yang dianut, lengkap dengan terjemahannya.
Menurut Kepala Sekolah, Suriani, S.S, M.M, kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran spiritual dalam diri peserta didik. “Dengan membaca kitab suci setiap hari, anak-anak tidak hanya melatih keterampilan membaca dan memahami teks, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral yang akan membimbing mereka dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Suriani.
Program ini juga menjadi ruang tumbuhnya toleransi di lingkungan sekolah. Siswa dari berbagai latar agama diberikan ruang yang setara untuk mengakses nilai-nilai suci dari ajaran masing-masing. Ini membentuk lingkungan yang inklusif dan saling menghargai.
Bagi siswa Muslim, sekolah menyediakan waktu khusus untuk melaksanakan shalat Zuhur berjamaah setiap pukul 12.10 WITA. Kegiatan ini berlangsung di dua tempat ibadah yang tersedia di lingkungan sekolah, yakni Masjid Nurul Yakin dan Musholla SMPN 5
Seluruh siswa Muslim, guru, dan tenaga pendidik turut ambil bagian, menjadikan ibadah ini sebagai pembelajaran kedisiplinan dan keteladanan.
“Kami ingin membiasakan siswa tidak hanya untuk rajin beribadah, tetapi juga memahami nilai-nilai dalam ibadah, seperti ketepatan waktu, kekhusyukan, dan tanggung jawab sebagai bagian dari umat,” jelas Suriani.
Kegiatan ini menjadi implementasi nyata dari salah satu tujuh kebiasaan anak hebat Indonesia, yaitu beribadah secara rutin dan tepat waktu, yang digagas dalam gerakan penguatan pendidikan karakter (PPK) oleh Kementerian Pendidikan.
Di SMP Negeri 5, keberhasilan pendidikan tidak hanya dilihat dari capaian akademik semata. Ukuran keberhasilan justru lebih banyak diukur dari pembentukan karakter siswa: apakah mereka jujur, bertanggung jawab, sopan santun, dan memiliki semangat gotong royong serta rasa empati terhadap sesama.
“Sekolah harus menjadi tempat yang tidak hanya mencerdaskan otak, tapi juga membentuk hati. Kami ingin siswa-siswi kami tumbuh menjadi pribadi yang utuh berilmu, berakhlak, dan bertakwa,” ungkap Suriani.
Kegiatan pembiasaan religius ini pun mendapat sambutan positif dari orang tua dan masyarakat sekitar. Banyak wali murid menyampaikan apresiasinya karena sekolah telah membangun fondasi keimanan yang kuat bagi anak-anak mereka, sekaligus menjaga mereka dari pengaruh negatif lingkungan luar.
Langkah SMP Negeri 5 ini patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya di Indonesia. Di tengah sistem pendidikan yang kerap terjebak pada formalitas nilai ujian dan target kurikulum, sekolah ini justru menekankan pentingnya ruh pendidikan yaitu pendidikan yang menyentuh aspek batin, akhlak, dan kebijaksanaan hidup.
Pembiasaan membaca kitab suci dan shalat berjamaah bukan sekadar kegiatan ritual, tapi menjadi bagian dari proses pendidikan karakter yang berkelanjutan. Sekolah bukan hanya menjadi tempat mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tempat menempa jiwa dan membentuk pribadi yang tangguh.
Di Kabupaten Kolaka Utara tepatnya Kecamatan Batu Putih, sedang tumbuh sebuah harapan, generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kokoh secara spiritual. Dan dari SMP Negeri 5 inilah benih-benih itu ditanam dengan cinta, kedisiplinan, dan keikhlasan para pendidik.
Pewarta: Nisa| Ediror : Redaksi

Tinggalkan Balasan