Rabu, 12 Maret 2025

Syukuran Tutup Tandur: Tradisi Petani Klinterejo untuk Panen Berkah

Di tengah era modernisasi pertanian, para petani di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto tetap melestarikan tradisi syukuran tutup tandur atau Keleman. (istimewa)

TRENNEWS.ID, MOJOKERTO – Di tengah era modernisasi pertanian, para petani di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto tetap melestarikan tradisi syukuran tutup tandur atau Keleman. Acara yang digelar oleh Paguyuban Tani Raharjo pada Rabu pagi pukul 08.00 WIB ini menjadi simbol rasa syukur atas kelancaran proses pertanian dari awal tanam hingga panen serta sebagai bentuk doa agar terhindar dari berbagai gangguan.

Bertempat di Dusun Ngenu, acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari perwakilan kelompok tani, tokoh masyarakat dan agama, Kepala Desa Klinterejo Zaenal Abidin beserta stafnya, hingga petugas Babinkamtibmas, Babinsa, serta rekan media. Acara ini tidak sekadar menjadi ritual tahunan, tetapi juga momentum untuk mempererat kebersamaan dan meningkatkan inovasi dalam pertanian.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Klinterejo Zaenal Abidin menegaskan pentingnya menjaga tradisi sekaligus mengadopsi inovasi demi keberlanjutan pertanian.

“Pada pagi hari ini, monggo sedulur semua berkumpul untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Semoga proses dari tanam hingga panen berjalan lancar tanpa hambatan serta terhindar dari segala bentuk gangguan yang dapat merugikan. Mari kita tetap kompak dan saling mendukung demi kemajuan pertanian di desa kita,” ujar Zaenal Abidin.

Paguyuban Tani Raharjo memanfaatkan momentum ini untuk mempererat persaudaraan dan mendorong kolaborasi dalam menghadapi tantangan pertanian ke depan. Acara ini ditutup dengan jamuan makan bersama dengan hidangan tumpeng, sebagai lambang rasa syukur dan kebersamaan.

“Kami berharap ke depan rekan-rekan tetap kompak, rukun, serta siap berinovasi dalam mengembangkan sektor pertanian di Desa Klinterejo. Kita harus siap menghadapi berbagai tantangan yang muncul di lapangan,” ungkap salah satu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang enggan dipublikasikan namanya.

Lebih dari sekadar tradisi, syukuran tutup tandur ini mencerminkan filosofi gotong royong masyarakat tani. Dalam dunia yang terus berkembang, acara ini membuktikan bahwa menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi adalah kunci utama dalam mempertahankan pertanian yang berkelanjutan di Desa Klinterejo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini