Selasa, 21 Oktober 2025

Trump Ancam Tarif 10 Persen untuk Negara BRICS, Indonesia Terancam Ikut Terseret

Keterangan Foto: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat menyampaikan pernyataan tegas dalam konferensi pers. Trump mengancam akan memberlakukan tarif impor tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara anggota BRICS, termasuk Indonesia. (Foto: Dok. Istimewa)

Washington, TrenNews.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan pernyataan kontroversial dengan mengancam akan mengenakan tarif impor tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara anggota BRICS. Menurut Trump, aliansi ekonomi tersebut mengusung kebijakan yang dianggapnya anti-Amerika.

Pernyataan tersebut disampaikan Trump melalui media sosial pribadinya, Truth Social, pada Minggu (6/7/2025), seperti dikutip dari CNBC News. Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut akan diterapkan tanpa pengecualian.

“Setiap negara yang mengaliansikan dirinya dengan kebijakan anti-Amerika BRICS akan mendapatkan tambahan tarif 10 persen. Tak akan ada pengecualian atas kebijakan ini,” tulis Trump.

Langkah itu memicu kekhawatiran di berbagai negara anggota BRICS, termasuk Indonesia, yang resmi bergabung sebagai anggota penuh sejak Januari 2025. Jika kebijakan Trump diberlakukan, Indonesia kemungkinan besar akan ikut terdampak kebijakan tarif tambahan dari AS.

Ancaman tersebut muncul menyusul pertemuan para pemimpin BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pekan lalu. Dalam pernyataan bersama usai konferensi, BRICS menyinggung kebijakan proteksionisme ekonomi yang diterapkan secara sepihak oleh sejumlah negara.

“Kami menentang tindakan proteksionis unilateral yang tak dapat dibenarkan, termasuk peningkatan tarif timbal balik yang tidak pandang bulu,” bunyi pernyataan resmi BRICS.

Meski Trump tak merinci kebijakan mana dari BRICS yang dinilai anti-Amerika, pernyataan keras ini mempertegas eskalasi ketegangan dagang antara Washington dan aliansi negara berkembang tersebut.

Sebagai informasi, BRICS yang awalnya beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, kini telah diperluas dengan masuknya beberapa negara baru, termasuk Indonesia. Langkah ekspansi tersebut dinilai sebagai upaya memperkuat posisi ekonomi Global Selatan dalam tatanan ekonomi dunia.

Dengan hubungan dagang Indonesia-AS yang cukup signifikan, kebijakan ini berpotensi menimbulkan dampak terhadap sektor ekspor Tanah Air, terutama komoditas yang selama ini bergantung pada pasar Amerika.

Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan Trump tersebut.

 

Sumber: CNBC News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini