Uri-uri Kebesaran Nama Leluhur, Masyarakat Gelar Rutinan Khotmil Qur’an Kali ke-5 di Makam “Mbah Sentono”
“Dinamakan Sentono, karena tempat ini dulu adalah lokasi berkumpulnya angkatan perang prajurit Mojopahit. Nah, karena berkumpulnya para prajurit-prajurit itu terlihat berbanjar-banjar, maka daerah ini kemudian dinamakan Banjarsari,” terangnya.
Ulama setempat inipun turut berharap agar kegiatan religi pada warisan budaya leluhur di dusun Banjarsari tersebut dapat selalu lestari.
“Saya berharap kegiatan ini bisa lestari hingga kelak ke anak cucu kita. Dalam giat itu, kita bersama-sama berdoa supaya kampung kita oleh Allah diberikan keamanan, ketentraman dan dijadikan kampung yang gemah ripah loh jinawi,” bebernya.
Nampak hadir dalam perhelatan tersebut sejumlah anak-anak hingga masyarakat yang sudah sepuh. Serta, tak ketinggalan kaum ibu juga ikut menyukseskan jalannya hajatan yang menjadi perekat kekompakan antar sesama warga dusun Banjarsari.
Sementara, Hadi Purwanto dalam keterangannya mengajak agar setiap insan dapat terus menanamkan rasa kesadaran, bahwa cepat atau lambat semua akan berpulang kepada-Nya.
“Mumpung masih diberi waktu dan kesempatan, kami mengajak masyarakat untuk menyiapkan bekal tersebut. Mari, kita bersama-sama saling mengingatkan tentang adanya kematian, karena nilai-nilai ini sudah terkikis oleh hiruk-pikuknya perhelatan politik dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
(Agung Ch)
Tinggalkan Balasan