Haroana Andala Bone-Bone Tradisi dan Identitas Masyarakat Pesisir
BAUBAU,TRENNEWS.ID—Haroana Andala Bone-Bone tahun 20024 adalah satu rangkaian dalam pelaksanaan Haroana Baubau. Pada Minggu pagi yang cerah sekitar pukul 07.00 Wita masyarakat Kelurahan Bone-Bone Kecamatan Batupoaro menggelar ritual adat Haroana Andala yang dihadiri langsung oleh Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si.
Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si mengungkapkan, Haroana Andala tidak hanya berkembang di wilayah pesisir Baubau namun di wilayah pesisir lainnya di Indonesia juga berkembang dan ini adalah tradisi dan identitas masyarakat pesisir.
”Dan itu banyak juga di seluruh Indonesia yang kota pantainya berkembang yang sesungguhnya hal ini dapat dimaknai beberapa hal diantaranya sebagai ucapan rasa syukur dan juga doa keselamatan untuk kita bisa memanfaatkan sumberdaya dan dapat hidup di wilayah kita dan dimana-mana yang namanya orang pesisir itu orang-orang dinamis karena dia berinteraksi dengan banyak orang,”ungkapnya.
Oleh karena itu, identitas yang seperti ini harus terus dipertahankan karena tantangan terberat bahkan sejarah yang membuktikan hancurnya dan pecahnya suatu negara, wilayah atau suku itu disebabkan identitasnya hilang dan cara menghancurkan bangsa negara atau suku itu adalah menghilangkan identitasnya. Sehingga harus bersyukur di Buton ini banyak identitas-identitas yang diritualkan dan itu yang dipertahankan sebagai upaya untuk mempertahankan identitas.
Dr H Muh Rasman selalu menyampaikan di beberapa forum bahkan di internasional bahwa negeri Buton adalah negeri yang memiliki kekayaan budaya yang tidak ternilai karena dia terlestarikan tanpa didokumentasikan. Karena itu, agar didokumentasikan dengan baik mulai dari tata caranya dan bahan-bahan yang di gunakan, maknanya apa karena itu yang akan menjadi peninggalan dan bahan untuk dilestarikan pada generasi penerus.
”Ini sudah tahun kedua kita adakan haroana Andala harapan saya segera dokumentasikan tahapannya baik visual, video, filim, narasi dituangkan dan semoga di tahun depan apa yang kita sudah selenggarakan di tahun-tahun sebelumnya termasuk tahun ini dokumentasi itu bisa kita arsipkan dan kita simpan di perpustakaan kita sehingga siapa pun orang Buton dan dari mana pun dia datang meski belum saatnya Haroana Andala bisa memahami ceritanya,”tutupnya.(NS)
Tinggalkan Balasan