Minggu, 8 September 2024

JPIP Laporkan PT KTR dan PT PUM Serta PT RRA ke Polda Sultra, Atas Dugaan Kolaborasi Pengapalan Ore Nikel Ilegal

JPIP Laporkan aktivitas pemuatan ore ilegal di Telsus Kasmar di Polda Sultra

KENDARI, TRENNEWS.ID – Jaringan Pemerhati Investasi Pertambangan (JPIP) resmi melaporkan PT. Kasmar Tiar Raya, PT. Putra Uloe Mandiri (PUM) dan PT. Rifki Raisa Anursyah (RRA) ke Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara.

Laporan tersebut terkait dugaan pengangkutan cargo ore nikel ilegal dengan menggunakan Jetty atau Terminal Khusus (Tersus) milik PT. Kasmar Tiar Raya (KTR) di Desa Latowu Kecamatan Batu Putih Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.

Saat dikonfirmasi oleh media ini, Senin (3/6/2024). Presidium Jaringan Pemerhati Investasi Pertambangan (J-PIP), Habrianto membenarkan terkait pelaporan tersebut.

Pihaknya mengungkapkan bahwa mereka melaporkan PT. KTR, PT. PUM dan PT. RRA terkait dugaan pengangkutan cargo ore nikel ilegal sebanyak 2 tongkang menggunakan Telsus PT. KTR.

“Berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, cargo 2 tongkang yang dimuat adalah ilegal, bukan bersumber dari wilayah IUP PT KTR,”ucapnya.

Selain itu, mereka juga menduga PT. KTR telah menjajahkan dokumen miliknya kepada PT. PUM dan PT. RRA untuk melakukan penjualan cargo ilegal

Surat laporan JPIP masuk di Polda Sultra

“Kami juga menduga bahwa kedua perusahaan itu telah telah menggunakan dokumen milik PT. KTR, sebab perusahaan tersebut telah mengantongi Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) 2024-2026,” Bebernya

Habri menambahkan, beberapa hari yang lalu aktivitas bongkar muat di wilayah tersebut telah berhenti, namun kedua kapal tersebut telah berlayar

Atas dasar tersebut pihaknya telah mendesak Kapolda Sultra melalui Ditreskrimsus Polda untuk segera melakukan penyelidikan serta pemeriksaaan kepada pimpinan PT. KTR, PT. PUM dan PT. RRA, terkait dugaan kolaborasi dalam melakukan kejahatan di bidang pertambangan

“Seyogyanya, Instrumen aparat penegak hukum dalam hal ini Polda Sultra harus segera melakukan penyelidikan serta memeriksa ketiga pimpinan perusahaan tersebut yang diduga kuat kolaborasi mengeluarkan barang haram tersebut,” Tutupnya.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini