Ketua DPC PKB Manggarai Timur Buka Suara Pasca Diperintah DPW PKB NTT
MANGGARAI TIMUR, TRENNEWS.ID – Ketua DPC PKB Kabupaten Manggarai Timur, Yohanes Rumat, akhirnya buka suara pasca diperintah Ketua DPW PKB Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Wakil Sekertaris DPW, Kaharudin pada Kamis (24/10/2024) lalu.
“Terkait persoalan Hutang Piutang Anggota DPRD Fraksi PKB Kabupaten Manggarai Timur, Kaharudin Wakil Sekertaris DPW PKB NTT meminta DPC PKB Manggarai Timur, Segera mengambil sikap untuk menjaga nama baik serta kepercayaan masyarakat terhadap Partai PKB di Manggarai Timur,” terang Kaharudin selaku Wakil Sekertaris DPW PKB NTT.
Kahar juga meminta yang bersangkutan yakni Anggota DPRD Fraksi PKB untuk segera menyelesaikan hal utang tersebut, karena hal ini sudah sampai pada pelaporan Polisi dan sudah berkembang di masyarakat, maka pihaknya pastikan akan mengevaluasi hal ini secara organisatoris sebab sudah berkaitan dengan Partai.
“Kami pastikan akan mengevaluasi hal ini secara organisatoris sebab sudah berkaitan dengan partai,” tutup Kahar.
Merespon hal tersebut, Yohanes Rumat selaku Ketua DPC PKB Kabupaten Manggarai Timur langsung mengadakan rapat internal dengan menghadirkan Ferdinandus Rikardo selaku anggota fraksi PKB.
Dalam rapat internal PKB tersebut, Rumat mengklarifikasi terkait pemberitaan media selama ini ihwal kasus utang piutang yang dialami anak buah Rumat.
Pada Minggu 27 Oktober 2024 sore hari, Rumat mengirim sebuah video klarifikasi dan foto usai rapat internal.
Dalam keterangan video yang dikirim Rumat kepada Trennews.id menjelaskan
beberapa hari ini, PKB dikejutkan dengan berita salah satu anggota fraksi PKB disinyalir oleh oknum tertentu tersandung kasus utang piutang.
Menurut Rumat, dalam narasi-narasi yang disampaikan oleh korban maupun wartawan, terkesan tendensius.seakan-akan masalahnya ini ada pada Partai Kebangkitan Bangsa.
“Padahal, kalau kita melihat sepintas bacaan-bacaan di media ini, kasus ini berlangsung tiga tahun lalu. Tapi ketika saudara Rikardo ini dilantik dua bulan lalu baru muncul masalahnya ke permukaan baik itu menyerang secara kelembagaan partai politik PKB maupun menyerang secara kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat Manggarai Timur,” terang Rumat dalam video yang dikirim kepada Trennews,id Minggu (27/10/2024) sore hari.
Rupanya, Rumat sudah mengetahui bahwa ada banyak pengaduan masyarakat yang menjadi korban akibat perilaku anak buahnya seperti yang ia sampaikan dalam video klarifikasinya.
“Hemat kami tentu yang pertama, kita menghargai ada pengaduan-pengaduan dari orang perorang maupun masyarakat yang merasa dikorbankan akibat perilaku anggota fraksi kami. Tetapi dilain pihak, teman-teman wartawan terkesan kurang etis menyampaikan maksud dan tujuan dia tentang utang piutang ini,” cetus anggota DPRD Provinsi tersebut.
Rumat juga mempersoalkan judul berita Trennews.id yang menurutnya tidak etis. Karena ada bahasa ‘mendesak, membungkam’. Bahasa-bahasa itu, menurut Rumat berimplikasi buruk. Bungkam bisa saja orang menterjemahkan Yohanes Rumat dan Alo Malo Ladi terima sogok, terima uang. Diam bisa diterjemahkan kita KKN. Nah, ini kita menghimbau teman-teman untuk menarasi dengan etika yang masuk di akal.
“Jangan tendensius membuat PKB ini rugi akibat oknum yang tidak ada urusan dan tidak ada hubungan dengan Partai Kebangkitan Bangsa. Jadi, kami menghimbau saudara atau para korban yang merasa rugi buatlah pengaduan yang sifatnya hukum, katakanlah yang menyangkut utang piutang dia tunjuk kwitansi, dia tunjuk proses di polisi apa sudah inkraf dan lain sebagainya. Tapi, kalau dia berkoar-koar di medsos ada dugaan ada oknum-oknum tertentu dibelakang dia, bisa internal partai atau bisa orang di luar partai. Maka kalau itu terjadi saya akan liat nanti, partai yang korban atau saya atau mereka-mereka yang membentengi orang-orang yang serang partai dan serang lembaga DPRD Kabupaten Manggarai timur,” tegas Ketua DPC PKB Manggarai Timur tersebut.
Dan perlu penekanan, kami sebagai Ketua DPC PKB Manggarai Timur dan sekaligus anggota DPRD Propinsi menyesal dan menyayangkan pengamanan di lembaga terhormat itu kebablasan.
“Dimana mereka, ada apa dengan Kepolisian di Manggarai Timur sehingga sampai obrak abrik itu lembaga terhormat. Nah, ini catatan untuk Polres Manggarai Timur, diperhatikan. Sebab kalau tidak, kami dari Provinsi akan melakukan pengawasan, ada apa di Polres Manggarai Timur sehingga mereka sampai ribut di saat para pejabat daerah itu lagi melakukan acara kenegaraan acara kedaerahan,” tutup Rumat.
Sementara Ferdinandus Rikardo belum berhasil dikonfirmasi walaupun Trennews.id sudah berupaya untuk meminta konfirmasi. (Lado)
Tinggalkan Balasan