Jumat, 22 November 2024

Pemkot Baubau Akui Lembaga Adat Islah dan Bersatu

Pemkot Baubau Akui Lembaga Adat Islah dan Bersatu

BAUBAU,TRENNEWS.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau mengakui lembaga adat islah dan bersatu dengan sekretariat sementara di Kantor Wali Kota Baubau Palagimata. Kemudian, akan menfasilitasi seluruh proses mulai dari proses penelusuran calon Sultan sampai pada tahap Sokaiayana Pau (Pengumuman Sultan Buton) dan Bulilingiana Pau (Pelantikan Sultan Buton).

Hal ini diungkapkan Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si saat memberikan sambutan pada acara Sokaiayana Pau Lembaga Adat dan Budaya Kesultanan Buton (LABKB) di Baruga Keraton Buton Selasa (15/10/2024).

Menurut Dr H Muh Rasman Manafi, sebagai daerah eks Kerajaan dan Kesultanan Buton di Kota Baubau sarat dengan budaya dan adat istiadat. Keberadaan lembaga adat sebagai mitra pemerintah dalam melestarikan, membina dan mengembangkan kebudayaan di Kota Baubau serta dalam wilayah Kesultanan Buton sangat diharapkan. Oleh karena itu, Pemkot telah berinisiatif untuk menyamakan persepsi dari 2 (dua) lembaga adat yang ada di Kota baubau beberapa waktu lalu.

”Alhamdulilah setelah melewati beberapa kali pertemuan pada tanggal 3 agustus 2024 antara 2 (dua) lembaga adat akhirnya islah dan bersatu dengan sekretariat sementara di kantor Wali Kota Baubau,”ujarnya.

Orang nomor satu di Kota Baubau ini menambahkan, Pemkot Baubau memberikan perhatian cukup besar terhadap lembaga adat yang sudah menyatu. Oleh sebab itu, setelah proses Sokaiyana Pau dan Bulilingiana Pau (Pelantikan Sultan atau Laki Wolio) maka Pemkot dan lembaga adat akan membangun kinerja yang baik dalam melestarikan dan mengembangkan adat istiadat.

Dikatakan, dalam menghadapi era digital saat ini derasnya arus informasi budaya luar sangat kuat mempengaruhi dan menggeser peradaban yang telah dibangun oleh leluhur. Untuk menyikapi problematika tersebut kehadiran lembaga adat sangatlah penting sebagai wadah yang akan menfilter setiap nilai-nilai bubaya adat istiadat yang ada di wilayah Kesultanan Buton. Lembaga adat juga berwewenang untuk mewakili adat, mengolah hak adat dan menyelesaikan perselisihan yang menyangkut adat. Keberadaan lembaga adat dan budaya Kesultanan Buton bukan hanya milik masyarakat Kota Baubau akan tetapi milik seluruh wilayah eks Kesultanan Buton dimana perannya sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat, baik yang ada di wilayah Kesultanan Buton maupun yang berada di luar.

”Sebagai orang buton hari ini saya sangatlah bangga karena yang menantikan penyatuan ini dan kehadiran Sultan yang akan di lantik nanti bukan hanya saya pribadi teταρι seluruh masyarakat Buton dan tentunya pelantikan sultan nanti akan menjunjung tinggi marwah daerah. Dan atas nama pribadi dan Pemkot Baubau menyambut baik dan memberikan apresiasi serta penghargaan setinggi-tingginya kepada Bhonto Ogena, Sapati, Kapitalao, Bonto dan Siolimbona serta semua pihak yang telah mendukung dan berjibaku atas terselenggaranya prosesi upacara adat sokaiana pau atau pengumuman resmi laki wolio (sultan buton) terpilih,”tutupnya.

Pada prosesi adat Sokaiyana Pau oleh LABKB, turut hadiri Raja Kolensusu, Raja Tiworo, perwakilan Raja Muna dan tamu undangan dari beberapa kadie yang ada di eks Kesultanan Buton seperti Lapandewa dan kadie-kadie lainnya. Tampak juga hadir Forkompinda, seluruh kepala OPD, Camat dan Lurah se Kota Baubau.(NS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini