Minggu, 8 September 2024

Pro Kontra Kandang Buaya Riska

Penampakan kandang Buaya Riska di Tanjung Laut Indah Bontang Selatan (dok.MASATA Bontang)

BUAYA RISKA I Seharusnya hutan mangrove (bakau) adalah tempat ternyaman bagi satwa buaya muara, namun akhir-akhir ini sering kita dengar bahwa satwa yang dilindungi ini sudah seringkali menampakkan diri, Salah satunya yang baru-baru ini ditangkap oleh petugas Disdamkartan Kota Bontang di depan SDN 001 Bontang Kuala, masyarakat sudah pasti mulai resah akan hal ini, dan adanya kandang buaya yang diperuntukan sebagai kandang penampungan. Buaya Riska pun tak luput dari pro dan kontra.

Kalau kita kaji ulang, penyebab dari satwa buaya muara berkonflik dengan manusia ada beberapa hal penyebabnya yaitu :
1. Hilangnya sumber makanan alami
2. Hutan mangrove (bakau) tempat tinggalnya berkurang

Kalau kita lihat sekarang, tentu kita sudah tahu jawaban dari satwa dilindungi masuk ke pemukiman yang terjadi akhir-akhir ini, terlepas dari pro dan kontra yang mempersalahkan pemerintah atau masyarakat yang membabat hutan mangrove (bakau), di satu sisi pemerintah harus memberikan rasa aman kepada masyarakat, di sisi lain masyarakat juga harus tahu batasan pengolahan lahan pemukiman.

Karena tidak kita saja yang ingin hidup aman dan nyaman, hewan di hutan juga butuh aman dan nyaman untuk hidup dan makan.

Menanggapi pro kontra mengenai kandang Buaya Riska ini tentu MASATA Kota Bontang berterima kasih karena menjadi bentuk kepedulian masyarakat dan kritik yang konstruktif bagi pembangunan pariwisata Kota Bontang.

Kita membutuhkan kritikan yang membangun untuk hal yang positif ke depannya, sehingga faktor mitigasi dan antisipasi bisa mendukung semakin aman dan nyamannya situasi, juga kondisi kandang Buaya Riska.

Dengan rampungnya pembangunan kandang penampungan Buaya Riska, nantinya dapat pula digunakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim sebagai sarana untuk sosialisasi dan edukasi tentang konservasi Buaya Muara.

Hal ini penting dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar yang saat ini sering terjadi di daerah Bontang dan sekitarnya.

Dengan demikian masyarakat mendapatkan informasi mengenai penyebab terjadinya konflik, langkah-langkah penanganan dan upaya pencegahan termasuk perilaku satwa buaya muara itu sendiri.

Selain itu juga, BKSDA Kaltim dapat memaparkan proses upaya penanganan yang dilakukan oleh BKSDA Kaltim bersama pihak-pihak terkait, sejak terjadinya konflik manusia dengan buaya muara di sungai Guntung dan beberapa kali kemunculan buaya muara di area pemukiman warga.

Di kawasan ini pula bisa dimanfaatkan BKSDA Kaltim untuk Posko Information Center guna meluruskan dan mengklarifikasi terkadang ada beberapa informasi HOAX yang beredar di masyarakat seperti adanya warga terluka dan informasi kemunculan satwa buaya di pemukiman warga dan dilakukan verifikasi dahulu untuk memastikan informasi itu negatif atau tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa buaya.

Nantinya, BKSDA Kaltim bersama MASATA Kota Bontang dan instansi lainnya dapat membentuk Tim Trauma Healing bagi korban gigitan buaya atau keluarga yang ada anggota keluarganya menjadi korban, dengan kunjungan kepada korban atau keluarganya.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan perhatian dan dukungan serta pemulihan psikologis terhadap korban setelah mengalami kejadian traumatis.

Tim ini akan melakukan pengecekan kesehatan terhadap korban tersebut untuk mengetahui apakah korban memerlukan tindakan medis lebih lanjut dan memberikan obat-obatan, sehingga dapat membantu memulihkan trauma yang dialami oleh korban atau keluarga korban.

Sebagai tempat Information Center Buaya maka tempat ini juga bisa melakukan survey wilayah-wilayah yang teridentifikasi terdapat buaya muara sebagai mitigasi untuk melakukan langkah-langkah seperti memberikan himbauan dan edukasi kepada masyarakat untuk menghindari aliran sungai/wilayah pesisir yang teridentifikasi buaya muara, serta membuat himbauan dalam bentuk spanduk besar di tempat strategis yang mudah dilihat dan dibaca masyarakat,

Bila diperlukan terkait upaya untuk melakukan evakuasi atau penangkaran terhadap buaya dengan memasang perangkap buaya atau hal lainnya dan menjenguk korban yang digigit buaya dengan melakukan trauma healing, posko Information Center dapat berkoordinasi lebih lanjut dengan BKSDA Kaltim, Dinas Damkartan, Polres dan Kodim Bontang.

Tim BKSDA Kaltim dan MASATA Kota Bontang akan mengemas sosialisasi dan edukasi (pembelajaran) secara asik dan menarik di lokasi kandang Buaya Riska dengan diskusi tanya jawab dan penampilan video tentang buaya sehingga pengunjung dapat terlibat aktif dalam kunjungannya.

Semoga harapan adanya kandang buaya Riska merupakan langkah positif dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, dan partisipasi dari berbagai pihak dalam menjaga kelestarian alam.

Penulis: Eko Satria
Ketua DPC MASATA (Masyarakat Sadar Wisata) Kota Bontang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini