Jumat, 21 November 2025

“Sopi” Bertransformasi Jadi Berkah, Kolaborasi Polda NTT dan Kearifan Lokal Dongkrak Ekonomi Desa

Kabidhumas Polda NTT, Kombes Pol Henri Novika Chandra, S.I.K., M.H

Kupang, TrenNews.id — Tradisi penyulingan nira menjadi sopi di Nusa Tenggara Timur (NTT) kini bertransformasi dari praktik ilegal menjadi sumber ekonomi baru yang berkelanjutan. Perubahan ini merupakan hasil sinergi antara kearifan lokal, kebijakan pemerintah, dan pendampingan aktif dari Polda NTT.

Kabidhumas Polda NTT, Kombes Pol Henri Novika Chandra, S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa Peraturan Gubernur (Pergub) NTT Nomor 44 Tahun 2019 menjadi dasar hukum pengelolaan minuman tradisional secara legal dan bertanggung jawab. Regulasi ini bertujuan melestarikan tradisi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mencegah dampak negatif dari produksi dan konsumsi sopi ilegal.

“Pergub ini bukan untuk mematikan tradisi, tapi untuk menata dan mengoptimalkan potensi ekonomi dari sopi,” ujar Kombes Pol Henri Novika Chandra dalam keterangan tertulis yang diterima TrenNews.id.

Sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, Polda NTT menempatkan Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan di desa-desa penghasil sopi. Melalui pendekatan humanis, Bhabinkamtibmas membantu masyarakat memahami aturan hukum, memberikan pendampingan teknis, hingga membantu pemasaran produk lokal.

Salah satu contoh keberhasilan transformasi ini terjadi di Desa Benu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Masyarakat yang sebelumnya memproduksi sopi secara ilegal kini beralih menghasilkan gula merah dan produk sopi legal bernama “Sopiah” dengan standar tinggi dan izin resmi.

“Masyarakat Desa Benu kini merasakan manfaat nyata dari legalisasi sopi. Mereka tidak lagi hidup dalam ketakutan, tapi justru bangga dengan produk lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” ungkap Kombes Pol Henri Novika Chandra.

Polda NTT menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan potensi lokal, termasuk sektor ekonomi dari minuman tradisional, melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan tokoh adat.

“Kami akan terus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan UMKM dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Transformasi yang terjadi di Desa Benu diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di NTT agar sopi tak lagi dipandang sebagai masalah sosial, melainkan sebagai berkah yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Pewarta: Kordianus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini