Tragis, 1 Orang Tewas dalam Laka Kerja Proyek Pamsimas di Desa Perning Mojokerto
Meski demikian, AKP Rudi dalam penyampaiannya akan berupaya menindaklanjuti peristiwa Sabtu kelabu itu dengan pelaksanaan penyelidikan hukum.
“Nanti kita akan lakukan Penyelidikan mas. Nanti biar di Lidik anggota, karena sampai saat ini belum ada laporan,” pungkas Kapolsek Jetis yang baru menjabat satu bulan berjalan tersebut.
Sementara, kepala desa Perning, Muhammad Dedi Setiawan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laka kerja yang menyebabkan kematian warganya.
“Cerita dari Pokmas, awalnya sudah diingatkan. ‘Sudah nggak usah !’ Karena mungkin usianya atau mungkin ada pengaruh kesehatan, Pokmas nya menyampaikan ke saya. Tapi almarhum itu masih tetap ingin bekerja. Gimana wong namanya masyarakat, ya wes dibiarkan, dipersilahkan kerja. Nggak apa-apa diikutkan bekerja,” terang Dedi, sapaan akrab Kades Perning pada Selasa, (26/11/2024) malam.
Namanya musibah, lanjut Kades Dedi, mungkin waktu itu kepleset atau apa nggak paham. Cuma ada info, menyampaikan ke saya. Dibawa ke RS terus meninggal.
Disinggung terkait penggunaan alat pelindung diri (APD) dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pihaknya menyampaikan bahwa tugas tersebut menjadi tanggung jawab pendamping Pamsimas.
“Kan sudah ada pendamping Pamsimas. Yang memberikan himbauan aturan, kan dari Pendamping. Kalau swadaya, nggak seperti itu (pakai APD), wong orang banyak. Masyarakat kan memang seperti itu, pas kerja bakti nggak (pakai APD) seperti itu. Mungkin yang ngerti, pekerjaan gitu ya pakai APD,” tegasnya.
Pewarta : Agung Ch
Tinggalkan Balasan