Selasa, 22 Oktober 2024

Warga Lowu – Lowu Kota Baubau Gelar Adat Kadiuano Liwu

Warga Lowu-Lowu Kecamatan Lea-Lea bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1446 H menggelar ritual adat Kadiuano Liwu Minggu (7/7/2024) yang dihadiri Pj Sekretaris Daerah Kota Baubau La Ode Fasikin, SP, M.Si .

BAUBAU,TRENNEWS.ID–Warga Lowu-Lowu Kecamatan Lea-Lea bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1446 H menggelar ritual adat Kadiuano Liwu Minggu (7/7/2024) yang dihadiri Pj Sekretaris Daerah Kota Baubau La Ode Fasikin, SP, M.Si .

Menurut Pj Sekda Kota Baubau La Ode Fasikin, adat dan budaya mempunyai karakteristik pelestarian alam dan seni. Jika semakin dilestarikan maka akan dapat mensejahterakan masyarakat. Kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan adat budaya dan kearifan lokal. Karena itulah, sebuah kegiatan pelaksanaan adat dan budaya selain memiliki nilai pelestarian budaya, yang tidak kalah pentingnya adalah adanya nilai ekonomi yang terjadi. Hal ini dapat terllihat betapa banyak talang yang disediakan masyarakat yang nilainya tidak kecil.

Dikatakan, di tanah Buton ini khususnya di Kota Baubau hampir semua wilayah memiliki kegiatan adat dan budaya misalnya kasambu-sambu di Kelurahan Kolese, Tuturangiana Andala dan lainnya termasuk yang di Lowu-lowu ini yaitu ritual Kadiuano Liwu. Ritual ini adalah salah satu bentuk upaya untuk bermohon kepada Allah SWT agar sebagai hamba dan lingkungan atau negeri bisa terhindar dari segala bentuk musibah dan hal-hal buruk lainnya. ”Melihat antusiasme masyarakat khususnya masyarakat Lowu-lowu tentu ini merupakan bentuk apresiasi masyarakat terhadap kegiatan ritual yang merupakan warisan leluhur kita yang perlu dilestarikan sampai kapanpun,”katanya.

La Ode Fasikin mengharapkan kegiatan seperti ini dapat mendatangkan dan menarik perhatian orang banyak sehingga dapat memicu pergerakan dan pertumbuhan ekonomi di daerah ini sebab semakin banyak maka pertumbuhan ekonomi semakin bergeliat.

Selain itu, di zaman modern dengan perkembangan teknologi sekarang kadang-kadang sadar atau tidak telah menggerus nilai-nilai sosial kemasyarakatan, dan salah satu perekatnya adalah adat dan budaya sebab di samping acara adat dan budaya juga sebagai ajang silaturahim.

Untuk itu, pada pelaksanaan-pelaksanaan yang akan datang agar lebih ditingkatkan lagi. Karena itulah inovasi dan promosi sangat diperlukan serta dukungan dari semua pihak untuk merealisasikan hal tersebut. Hal ini dapat menjadi suatu moment wisata tanpa mengurangi nilai-nilai ritual yang dilaksanakan oleh tokoh adat dan tokoh agama.(iwoisultra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini