Seni Kriya Kolaka Utara Tembus Nasional melalui Program GSMS 2024
Lasusua, TrenNews.id – Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2024 berhasil digelar di Kabupaten Kolaka Utara. Program unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini memberikan ruang bagi seniman lokal untuk berbagi ilmu dan inspirasi dengan para siswa.
Salah satu seniman yang turut berpartisipasi dalam program ini adalah Maryanto, warga Kelurahan Batu Putih. Dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka Utara, Maryanto diberikan kesempatan untuk mengajarkan seni kriya kepada siswa SMP Negeri 5 Batu Putih. Seni griya yang diajarkan berfokus pada pengolahan limbah tempurung kelapa menjadi karya seni bernilai tinggi, seperti patung coklat yang menggambarkan simbol Kabupaten Kolaka Utara, lampu hias, dan produk kreatif lainnya.
Maryanto, yang akrab disapa Ari, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka Utara yang telah memberikan dukungan luar biasa dalam melaksanakan program ini.
“Saya sangat berterima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka Utara atas semua dukungan yang diberikan. Dukungan mereka sangat berarti dalam mewujudkan program ini,” ujar Maryanto, Minggu (30/12/2024).
![](http://trennews.id/wp-content/uploads/2024/12/Screenshot_2024_1230_084637-300x294.jpg)
Program GSMS 2024 di Kabupaten Kolaka Utara mengikutsertakan 23 seniman dari berbagai bidang, yang ditempatkan di sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP. Para seniman mengajarkan berbagai keahlian sesuai dengan bidangnya, antara lain seni tari, musik, rupa, dan kriya. Selama tiga bulan kegiatan ini berlangsung, hasil akhir yang diharapkan adalah pengembangan budaya lokal yang kini mulai kurang diminati oleh generasi muda.
Salah satu pencapaian luar biasa dalam program ini adalah ketika karya seni griya hasil bimbingan Maryanto diundang untuk dipamerkan di Jakarta oleh Kementerian Kebudayaan. Maryanto merasa sangat terharu dan tidak pernah membayangkan bahwa karya seni berbahan limbah tempurung kelapa ini dapat menarik perhatian hingga ke tingkat nasional.
“Ini pengalaman yang luar biasa. Saya tidak pernah membayangkan karya olahan limbah sederhana ini bisa mendapat perhatian di Jakarta,” kata Maryanto dengan penuh antusias.
Tinggalkan Balasan