Kamis, 22 Mei 2025

Orator Didorong Oknum Polisi Saat Aksi di Polres Palopo, LMPI Desak Pengusutan Kasus Korupsi, Kapolres Tak Beri Tanggapan

Laskar Merah Putih Indonesia Markas Cabang Kota Palopo

Palopo, Trennews.id  – Aksi unjuk rasa damai yang digelar Laskar Merah Putih Indonesia Markas Cabang Kota Palopo di depan Mapolres Palopo, Sulawesi Selatan, 21 Mei 2025 , berujung ricuh setelah seorang mahasiswa yang menjadi orator aksi diduga didorong oleh oknum polisi saat tengah menyampaikan tuntutan.

Insiden tersebut terekam dalam video yang memperlihatkan seorang anggota kepolisian berpakaian kemeja putih mendorong orator yang sedang berdiri di atas pagar pembatas depan kantor polisi. Tindakan itu memicu kemarahan massa aksi yang langsung mengecam sikap represif aparat.

“Kami datang menyuarakan aspirasi, bukan untuk diintimidasi,” teriak salah satu peserta aksi melalui pengeras suara.

Ketegangan sempat berlangsung beberapa menit sebelum akhirnya diredam oleh koordinator lapangan dan aparat lainnya yang berjaga.

Peristiwa ini terjadi bertepatan dengan peringatan 27 tahun Reformasi—momen bersejarah yang semestinya menjadi simbol penghormatan terhadap kebebasan berekspresi. Namun, tindakan represif aparat justru dinilai mencederai semangat demokrasi yang diperjuangkan sejak 1998.

Aksi yang dimulai sejak pukul 14.00 WITA ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Dalam aksinya, Laskar Merah Putih menyampaikan tiga tuntutan utama, yakni:

1. Mendesak Polres Palopo segera menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan penyimpangan anggaran di PDAM Tirta Mangkaluku Palopo.

2. Mendesak Kapolres Palopo untuk segera membentuk tim khusus, menyelidiki pembangunan Baruga di kawasan Istana Kedatuan Luwu.

3. Mengusut tuntas seluruh dugaan korupsi yang telah dilaporkan masyarakat di wilayah hukum Polres Palopo.

Putra, Jenderal Lapangan aksi, mengecam keras insiden tersebut. Ia menyebut tindakan itu mencerminkan kegagalan aparat dalam menjunjung hak-hak sipil masyarakat.

“Suara rakyat adalah bagian sah dari sistem hukum dan harus dihormati, bukan diintimidasi,” tegasnya.

Massa aksi juga menyayangkan sikap Kapolres Palopo yang dinilai tidak responsif. Tidak ada tanggapan langsung maupun perwakilan dari Polres yang menemui massa saat mereka meminta dialog guna membahas tindak lanjut sejumlah laporan, termasuk laporan dugaan tindak pidana korupsi oleh Ahmad dari LSM Progress.

“Kami datang dengan itikad baik untuk berdialog, bukan untuk mencari keributan. Tapi tidak ada satu pun perwakilan dari Polres yang membuka ruang komunikasi. Ini bentuk pembiaran terhadap aspirasi masyarakat,” ujar salah satu perwakilan demonstran.

Massa aksi menegaskan akan terus memperjuangkan aspirasi mereka melalui jalur konstitusional dan tidak menutup kemungkinan menggelar aksi lanjutan dalam skala yang lebih besar jika tuntutan terus diabaikan.

(Red/Fad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini