Cerita Pilu Muallaf Center Labuhan Batu, Merasa di Telantarkan setelah di Islamkan
Dalam kesempatan ini turut saya sampaikan, sebelumnya saya aktif dibanyak kegiatan keagamaan di Kabupaten Labuhan Batu, khususnya seperti pengajian Nahdatul Ulama (NU) di Kampung sawah sekaligus jadi kader GP ANSOR.
Kemudian saya juga pernah Ikut Jaulah dan menjadi Karkun selama 40 hari Khuruz di Cimonis, Kampung Pajak Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) dan pernah ikut serta dlm organisasi FPI Labuhan Batu yang diketuai oleh Ustadz Baddarudin Barus serta Ikut kajian SALLAFY di Mesjid Daarul Sunnah Labuhan Batu.
Saya menikah pada tahun 2023 silam dan tidak ada bantuan dari Muallaf Center Labuhan Batu, padahal saya masuk Islam sebelum menikah dan tetap Istiqomah sampai sekarang.
Selain itu, bahkan selama 4 bulan saya berada di daerah Kabupaten Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan.
Demikianlah, saya sampaikan agar para pengurus Muallaf Center Labuhan Batu dapat memperhatikan keluhan saya ini.
Selain itu, Muhammad Freddy Sihombing juga menyampaikan bahwa para muallaf diberikan uang Zakat Pen Syahadatan, perlengkapan sarung dan Al-Quran dan keperluan lainnya.
Lanjutnya, bahwasannya anggaran tersebut merupakan donasi dari para pengurus dan donatur lainnya. (A. Nst)
Tinggalkan Balasan