Jalan By Pass VS Revitalisasi Kakao, Sama-Sama Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat
By pass vs Revitalisasi Kakao adalah 2 Proyek strategis dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Kedua-duanya berjalan penuh dengan tantangan, baik dari segi pengalokasian anggaran maupun dari sisi politik.
By pass dibangun dengan misi memudahkan masyarakat dalam hal moda transportasi. Sedang Revitalisasi kakao digelar dengan misi untuk meningkatkan inkam perkapita atau dengan kata lain upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kedua proyek strategis ini berjalan tidak dibarengi dengan dokumen perencanaan yang matang, sebut saja Jalan by pass dibangun hanya dengan konstruksi yang sederhana sehingga untuk menyelesaikannya butuh waktu dua periode kepemimpinan Bupati dan patut kita syukuri saat ini sudah berfungsi sebagai jalan primer.
Revitalisasi kakao juga tidak dibarengi dengan perencanaan yang matang, satu-satunya dokumen yang memuat dengan jelas adalah RPJMD 2017-2022, namun tidak ditindak lanjuti dengan dokumen rencana aksi terutama bagaimana cara melibatkan belasan ribu petani pada puluhan ribu hektar kebun kakao milik rakyat yang akan direvitalisasi.
Karenanya banyak masyarakat petani kakao yang seharusnya lahannya ikut menjadi sasaran kegiatan revitalisasi namun tida tersentuh. Sebaliknya ada yang mendapatkan alokasi bibit namun tidak menanamnya.
Hal ini diperparah dengan kondisi dunia yang dilanda Pandemi Covid 19 sehingga kegiatan revitalisasi ini efektif berjalan hanya 2 tahun. Namun lagi-lagi patut disyukuri bahwa kakao di Kolaka Utara saat ini memberi dampak kesejahteraan yang luar biasa.
Pada tahun 2017 harga kakao Rp. 23.000/Kg dan saat ini Rp. 150.000/Kg. Andai saja kegiatan ini bisa berlangsung 5 tahun tentu akan lain cerita.
By pass dalam pemandangan umum fraksi pada saat penyerahan Rancangan KU&PPAS APBD 2010 ditentang bahkan ditolak oleh 3 Fraksi. Revitalisasi kakao pun dipertanyakan oleh beberapa Fraksi pada saat penyerahan Rancangan KU&PPAS APBD 2018.
Meski kedua proyek syarat dengan kritikan namun hasilnya kini telah dinikmati oleh masyarakat. Bedanya Bypass kini sudah menjadi Jalan Nasional sehingga penanganannya menjadi tanggung jawab Pemerintah pusat. Sedang revitalisasi kakao untuk dalih apapun masih harus dilanjutkan.
Dari sini sebaiknya kita semua sadar ada rahasia Allah dibalik Firmannya Atiullah Wa Atiurrasul Wa Ulil Amri mingkum.
Penulis: Redaksi
Tinggalkan Balasan