Kolaborasi Dinas PPO Manggarai Dan BPMP NTT Wujudkan Inovasi Pendidikan Melalui Gelar Bimtek ARKAS Dan SIPLah
MANGGARAI, TRENNEWS.ID – Salah satu inovasi yang diungkapkan dalam episode ke-16 Merdeka Belajar adalah pengembangan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) sebagai platform tunggal untuk proses perencanaan, penganggaran, dan pelaporan di semua satuan pendidikan.
ARKAS versi 4, yang kini telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek, menjanjikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan yang lebih tinggi dalam pengelolaan dana pendidikan.
Sebagai langkah lanjutan dari inisiatif Merdeka Belajar Episode ke-16, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengakselerasi peningkatan pendanaan bagi satuan pendidikan di Indonesia.
Melalui upaya ini, Kemendikbudristek telah merancang kebijakan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam penggunaan dana, serta menyalurkan dana secara langsung ke rekening satuan pendidikan.
Untuk mendorong pemanfaatan ARKAS versi 4 yang lebih efektif dan efisien, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggunaan Platform ARKAS dan SIPLah, bertempat di SDK Ruteng 2, pada Rabu (17/7/ 2024).
BPMP Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu yang menggelar kegiatan tersebut, dengan fokus pada pemanfaatan fitur rencana belanja pada ARKAS dan SIPLah bagi Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan tahun 2024.
Perwakilan BPMP NTT, Bening Widy Hartanti menyampaikan bahwa BPMP NTT selalu siap untuk berkolaborasi dengan dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai dan mendampingi satuan Pendidikan.
“Pertemuan ini bertujuan untuk kita bersama membangun kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota. Apabila nanti terjadi proses internalisasi mengenai bagaimana ARKAS diimplementasikan di satuan pendidikan, Balai Penjaminan Mutu akan bertugas melakukan penjaminan mutu terkait dengan perencanaan yang sudah siap untuk mendampingi proses tersebut.” ujar staf BPMP NTT, Bening.
Selain itu, Bening menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek hari ini dilakukan karena masih banyak sekolah yang progres pelaporan dana BOS tahap satu masih dibawah 50%.
“Jadi kalau tahap satu belum mencapai 50% maka penyaluran untuk tahap kedua tidak bisa dilakukan”,tegas Bening sapaan akrabnya.
Tinggalkan Balasan