Jumat, 22 November 2024

Sujud, Berbisik di Bumi Terdengar di Langit

Aswan A. Hasan Nasution

Ketika manusia bersujud hakekatnya ia berada di tempat yang paling tinggi. Meninggikan hati dan pikirannya, ia letakkan pada Penguasa jagat yang sesungguhnya. Tubuhnya hanyalah alat yang diletakkan pada asal terciptanya agar dia menyatu pada penghambaan dirinya.

Halimy Zuhdi mengatakan: “Manusia berasal dari tanah, makan hasil tanah. Berinteraksi di atas tanah, dan akan kembali ke tanah. Tanah tidaklah terpisah dengan langit, ia satu yang saling merindu. Ketika langit rindu, ia turunkan pesan hujan, ia tumbuhkan segala pepohonan di atasnya. Bumi mengirim pesan dikandung awan yang suatu saat, ia akan menyatu.

Sujud merendahkan diri untuk melangitkan hati, menemui hakekat diri yang tercipta berbisik ke bumi, menggema di langit. Bila seseorang merendah dalam sujud, ia lagi mencari kejayaan dan keistimewaan diri. Sujud posisi dan kondisi terendah, tapi ia sangat dekat dengan Tuhannya. “WASJUD WAQTARIB” penutup surat Al-Alaq.

Sungguh membahana,” betapa sujud akan mampu berdekatan dengan Allah. Ia campakkan segalanya, kepala tempat menampung kebanggan pikirannya, tangan kekuasaanya, hidung penciuman aroma dunia, dahi kehormatannya, kaki langkah menoreh prestasinya, lutut penggerak seluruh ototnya. Ia rendahkan seluruhnya, hanya untuk-Nya.

Tanah, bukan hanya tanah yang diinjak, ia adalah masjid. Tempat mewujudkan dirinya menemui Wujud Yang Sesungguhnya, seperti Umar bin Abdul Aziz yang selalu meletakkan dahinya dihamparan tanah, agar ada kesatuan antara jidat dangan tanah, dan agar dia dapat memcium bau keningnya”. [suluk.id.2020].

Baca Juga: Dakwah dan Politik

Syarif Yunus mengatakan, “Dunia sering kali melalaikan urusan sujud, padahal sujud itulah yang memudahkan urusan dunia bahkan akhirat. Karena sujud adalah pengabdian yang tidak akan pernah berakhir. Hingga nafas terakhir sekalipun. Sebagai tanda penyerahan diri kepada- Nya.

Jangan berharap disenangkan Allah. Tanpa mau menyenangkan-Nya. Sedekah baik, silaturahim baik, bersosialisasi pun baik. Tapi hanya sujud melanggengkan dan memberkahi kebaikan itu sepanjang masa. Karena siapapun saat bersujud. Dia sedang berbisik ke bumi tapi terdengar hingga ke langit”. [kumparan.com,2023] Wallahu ‘alam bishsowab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini