Jumat, 22 November 2024

8 Terdakwa Kasus Tambang PT Antam Blok Mandiodo Divonis Bersalah, PP Jamindo Desak Kejagung Periksa Perusahaan Terlibat

Ilustrasi, Kasus Korupsi Tambang Ore Nikel di PT Antam Tbk Blok Mandiodo Sultra

KENDARI, TRENNEWS.ID – Kasus tindak pidana korupsi pertambangan ore nikel pada WIUP PT. Antam Tbk di Blok Mandiodo, oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memvonis 8 (delapan) orang terdakwa.

Ke- 8 terdakwa yang dimaksud itu, masing-masing, Windu Aji Sutanto, Glen Ario Sudarto, Ofan Sofwan, Ridwan Djamaludin, Sugeng Mujiyanto, Yuli Bintoro, Henry Juliyanto, dan Eric Viktor Tambunan. Mereka dinyatakan terbukti bersalah pada kasus Korupsi Nikel Blok Mandiodo.

Pada kasus tersebut, beberapa perusahaan yang diduga menggunakan dokumen terbang PT. Kabaena Kromit Pratama (PT. KKP) sekaligus terlibat dalam penambangan di wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) PT. Antam Tbk Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) belum di proses sampai hari ini.

Pengurus Pusat Jaringan Advokasi Masyarakat Indonesia (PP Jamindo), Dendy Rivaldi selaku presidium mengatakan, bahwa pihaknya mendesak Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) agar segera memproses dan menindak perusahaan-perusahaan yang terlibat.

“Setau kami pada sidang perkara di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Kendari, jaksa telah mengungkap beberapa nama perusahaan yang terlibat dalam penambangan di WIUP PT. Antam Tbk dan sekaligus diduga menggunakan dokumen terbang PT. KKP, dan sampai hari belum adanya tindak lanjut dari APH, ujar Dendi pada awak media, Rabu (15/05/2024)

Kader HMI itu menambahkan, beberapa perusahaan tersebut diduga adalah sub-kontraktor yang menambang di WIUP PT. Antam Tbk Konawe Utara (Konut).

“Beberapa perusahaan itu diduga ikut terlibat yakni, PT. Bintang Sarana Mineral, PT. Timah Mineral Sejahtera, PT. Alfa Mineral Pratama, PT. Altan Bumi Barokah dan masih ada beberapa perusahaan lainnya,” ungkapnya.

“Untuk itu kami mendesak Kejagung RI untuk segera memanggil dan memeriksa perusahaan yang diduga terlibat menggunakan dokumen terbang PT. KKP dan diduga melakukan penambangan dalam kawasan WIUP PT. Antam Tbk” tutupnya.

 

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini