Jumat, 18 Oktober 2024

Apa Yang Diinginkan Nur Rahman Umar Terhadap Revitalisasi Kakao, Untuk Oligarkikah atau Masyarakatnya

Drs. H. Nur Rahman Umar, MH sangat konsisten mengawal program revitalisasi kakao semasa menjabat Bupati Kolaka Utara

Di-era keemasannya, Kabupaten Kolaka Utara merupakan satu-satunya kabupaten penyumbang produksi kakao terbesar secara nasional di Indonesia. Data dari Kementerian Pertanian (Kementan) saat itu, mencatat, kakao petani Kolut pernah mencapai 158 ribu ton per tahun.

Kemudian, penurunan produksi ini mulai terasa bagi petani di akhir 2005 dan 2006 serta semakin menyusut hingga saat itu. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Nur Rahman Umar pasca dilantik 22 Agustus 2017 silam. Ia langsung tancap gas. Usai melakukan penelusuran dan penelitian disimpulkan kakao mutlak direvitalisasi.

Hal ini pulalah yang menjadi pondasi pemikiran Nur Rahman dalam kepemimpinannya saat itu untuk mengembalikan kejayaan kakao lewat program unggulan revitalisasi kakao.

Sejak pertama kali digagas pada tahun 2017-2018 silam, tak terbantahkan, perlahan namun pasti cikal-bakal kembalinya masa keemasan itu mulai nampak.

Dari data Dinas Perkebunan Kabupaten Kolaka Utara menunjukkan, sepanjang tahun 2018 lalu, Kolaka Utara telah mampu merealisasikan luas tanam sebanyak 6.601 hektar.

Nur Rahman Umar, menjatuhkan pilihan program utama dengan berpihak ke petani ini merupakan langkah berani. Pasalnya, progres kinerja ini tidaklah sama dengan membangun di bidang infrastruktur yang jika selesai kontrak wujudnya telah nampak di mata.

Satu hal yang masih terngiang, Nur Rahman Umar tidak terlalu memikirkan peningkatan infrastruktur, namun lebih kepada bagaimana petaninya bisa sejahtera dari hasil perkebunan mereka seperti sedia kala. Perbaikan ekonomi masyarakat menjadi hal pertama dan utama sebagai kunci pendorong semua sektor baik di bidang pendidikan, kesehatan dan lainnya.

“Ekonomi masyarakat membaik tentu otomatis semua sektor ikut terangkat. Ya karena ada uang. Anak-anaknya bisa sekolah di lembaga hingga kampus terbaik serta berobat juga ke tempat terbaik. Kalau tidak ada uang bagaimana,” ucap Nur Rahman Umar kala itu.

Meski program revitalisasi kakao ini tidak berjalan mulus seperti yang di harapkan Nur Rahman Umar dan masyarakat petani kakao di Kabupaten Kolaka Utara karena kondisi pandemi covid 19 saat itu. Namun, Nur Rahman Umar masih bisa jalankan program revitalisasi kakao ini selama 2 tahun.

Dari data yang terhimpun, sejak tahun 2018 hingga 2020 Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara telah melakukan revitalisasi kakao sebesar 10.300 Hektar dari 18.000 Hektar yang akan direvitalisasi.

Penulis : Asse, S.Sos
Berbagai Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini