Rabu, 5 Februari 2025

Bupati Kolaka Timur Hindari Demonstran HMI, Memilih Kabur Lewat Pintu Samping

Ketua HMI Cabang (P) Kolaka Timur, Asdal Idrus Lataege

Kolaka Timur, TrenNews.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang (P) Kolaka Timur melaksanakan aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPRD Kolaka Timur, Jum’at (10/1/2025). Aksi ini bertujuan menuntut pemenuhan janji yang telah lama diucapkan oleh Bupati Kolaka Timur, namun belum terealisasi hingga kini.

Dalam aksinya, para mahasiswa menyuarakan dua tuntutan utama:

1. Pembangunan Asrama Mahasiswa
Pada peringatan HUT Kolaka Timur ke-11, Bupati Kolaka Timur pernah menjanjikan pembangunan asrama mahasiswa. Hingga kini, janji tersebut belum direalisasikan. Para mahasiswa menilai keberadaan asrama ini sangat penting untuk mendukung kenyamanan dan kebutuhan mahasiswa Kolaka Timur yang menuntut ilmu di luar daerah.

2. Penambahan Kuota Beasiswa
Para demonstran juga mendesak pemerintah daerah untuk menambah kuota beasiswa. Saat ini, beasiswa yang tersedia dinilai tidak mencukupi, terutama untuk membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Menurut Ketua HMI Cabang (P) Kolaka Timur, Asdal Idrus Lataege, banyak lulusan SMA di daerah tersebut tidak mampu melanjutkan ke perguruan tinggi karena keterbatasan ekonomi.

Aksi ini berlangsung tertib dan penuh semangat, dengan harapan tuntutan mereka mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Namun, setelah lima jam berorasi, tidak ada respons dari Bupati maupun pimpinan DPRD. Para mahasiswa kecewa karena pihak yang seharusnya menjadi fasilitator dialog justru memilih menghindar.

Lebih ironis lagi, Bupati Kolaka Timur dilaporkan meninggalkan Gedung DPRD melalui pintu samping tanpa memberikan pernyataan sedikit pun kepada para demonstran. Langkah ini dinilai sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap aspirasi mahasiswa.

Asdal menyoroti peran pemerintah daerah yang seharusnya menjadi pelayan masyarakat. Menurutnya, tindakan Bupati mencerminkan ketidakmampuan untuk berdialog dengan generasi muda yang hanya ingin memperjuangkan hak pendidikan. “Institusi yang seharusnya menjadi fasilitator sesuai undang-undang malah diperalat oleh kekuasaan,” tegasnya.

Aksi ini bukan sekadar protes, melainkan seruan untuk perubahan. Para mahasiswa berharap pemerintah daerah Kolaka Timur segera mengambil langkah konkret untuk memenuhi janji-janji yang telah diberikan. Mereka percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, dan pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam mewujudkannya.

Pewarta : Nirwansyah
Editor : Annisa

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini