Dekranasda Kolut Gelar Pelatihan Tenun Selama 15 Hari, Pengrajin Unggul Kolaka Utara Maju
LASUSUA, TRENNEWS.ID – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) terus berupaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk kerajinan lokal. Salah satu upaya yang dilakukan Dekranasda Kolut adalah melaksanakan Pelatihan Tenun dengan tema “Pengrajin Unggul Kolaka Utara Maju” bertempat di Galeri Dekranasda Kolaka Utara.
Pelatihan Tenun ini diikuti oleh 10 peserta pengrajin pemula yang ada dibeberapa kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara, dengan tujuan untuk membekali para pengrajin pemula ini untuk bisa lebih terampil menenun, termasuk pemilihan motif tenun, kualitas tenun dengan pendekatan kearifan lokal, Kolaka Utara. Khususnya motif Dodo dan Patowanua.
Kegiatan pelatihan tenun yang diinisiasi Dekranasda Kolaka Utara ini dibuka oleh Plh. Sekda Kabupaten Kolaka Utara, Dra. Nurjaya mewakili Penjabat Bupati Kolaka Utara, H. Yusmin, S.Pd, MH, pada Rabu (11/12/2024) dan akan berlangsung selama 15 hari, terhitung dari tanggal 11 hingga 25 Desember 2025 yang akan datang.
Dalam sambutannya, Nurjaya menyatakan bahwa, kegiatan pelatihan tenun ini merupakan rangkaian dari program Dekranasda Kolaka Utara untuk membina para pelaku pengrajin. Khususnya pengrajin tenun. Dengan mengusung tema “Perajin Unggul, Kolaka Utara Maju”.
“Tema ini diambil sebagai gagasan dan tantangan bagi Kabupaten Kolaka Utara kedepan, bahwa potensi tenun yang kita miliki di Kabupaten Kolaka Utara dapat dikembangkan lebih jauh, bukan hanya dalam rangka memperkenalkan latar cerita, nilai, dan keahlian budaya lokal leluhur yang terkandung pada kerajinan tenun Kolaka Utara, tapi juga keunikannya, kualitas tenunnya, coraknya. Serta dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat Kolaka Utara, yang berarti baik bagi dua hal, yaitu menjadi sumber pendapatan baru, sembari menjadi kontinuitas kearifan budaya lokal,” kata Nurjaya dalam sambutannya.
Ia juga menegaskan, menjadi semakin penting ketika modernisasi menggelobal dan menggurita, kemudian menarik seni budaya untuk bertransisi. “Keberadaan seni budaya bangsa Indonesia telah ditinggalkan para pendukung budaya, pada saat produk budaya import memasuki ranah budaya bangsa Indonesia. Sehingga butuh perjuangan yang sangat keras bagi kita semua, demi mewujudkan eksistensi dan menumbuhkan rasa cinta budaya lokal itu kembali,” tegas Plh Sekda Kolut ini.
Maka dengan pelatihan ini, Pemda Kolaka Utara berharap para peserta memperoleh tambahan ilmu mengenai seni tenun, bagaimana mempertahankan sekaligus juga meningkatkan kualitas tenun yang sudah ada, menjadi lebih baik.
“Melalui pelatihan ini, kami mengharapkan muncul perajin baru, yang tentu saja akan berkolaborasi dengan yang sudah ada, dalam meningkatkan kualitas pasar tenun di Kabupaten Kolaka Utara. Pengrajin inilah yang akan menjadi salah satu garda terdepan dalam pelestarian warisan budaya Kolaka Utara,” harapnya.
Ketua Dekranasda Kabupaten Kolaka Utara, Hj. Nurhayati Yusmin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mensupport sehingga memungkinkan terlaksananya pelatihan tenun lingkup Kabupaten Kolaka Utara. Ia berharap kegiatan ini menjadi momen yang bermanfaat dan inspiratif bagi semua peserta, bukan hanya sebagai pemenuhan agenda semata.
“Kami menaruh harapan, agar Dekranasda dan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dalam rangka meningkatkan apresiasi serta kontribusi bagi kelestarian budaya tenun lokal Kabupaten Kolaka Utara. Semua dapat kita mulai dengan menggunakan tenun lokal Kolaka Utara pada hari tertentu, atau menggunakan tenun lokal bagi anak-anak sekolah pada hari belajar tertentu,” kata Istri Pj Bupati Kolaka Utara ini.
Ia optimis bahwa kegiatan ini akan memacu kreasi dan produksi para perajin Kolaka Utara, sehingga tenun Kolaka Utara dapat hidup berkembang dan kemudian terkenal baik ditingkat Kabupaten Kolaka Utara, provinsi hingga nasional. “Dan itu semua harus dimulai dari upaya dan sinergi kita bersama,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan pelatihan tenun ini berlangsung selama 15 hari kedepan, dengan instruktur dari Kabupaten Wajo, H. Abd. Samad Bado. Dan para peserta pelatihan tenun ini di fasilitasi tempat tinggal dan makan minum selama kegiatan ini berlangsung.
(Arianto)
Tinggalkan Balasan