Minggu, 8 September 2024

Dukung Pendidikan Vokasi Di NTT, Kadin Mabar MoU Dengan Kampus Politeknik elBajo

Kampus Politeknik elBajo teken MoU terkait Logistik Tourism

“Pariwisata di NTT khususnya Manggarai Barat adalah Pariwisata sebagai Prime Mover, atau pariwisata sebagai penggerak bidang lain. Mengingat Labuan Bajo sebagai Daerah Pariwisata super premium yang sangat membantu ekonomi di masyarakat sehingga kita perlu siapkan logistik lokal dari daerah yang berasal dari masyarakat dan disitu masyarakat juga akan diuntungkan secara ekonomi,” jelasnya.

Dijelaskan Charles Angliwarman, keterkaitan kebutuhan logistik dalam dunia pariwisata yang ada di Labuan Bajo harus disesuaikan dengan program yang di gaungkan Presiden Joko widodo yakni Hilirisasi. Logistik pariwisata yang dibutuhkan tidak hanya dari luar daerah NTT saja tetapi harus mengedepankan ketersedian logistik pariwisata dari dalam daerah Manggarai Barat dan termasuk Kabupaten yang ada di sekitar.

“Ini dibutuhkan agar Suply Chain atau rantai pasok logistik pariwisata yang kita kerjakan dari daerah Labuan Bajo dapat di kerjakan secara baik, dan semua kecamatan yang ada di Labuan Bajo juga harus dilibatkan agar ekonominya berdampak dengan pariwisata tersebut,” ungkap Charles Angliwarman.

Charles Angliwarman juga menyampaikan, terkait program KADIN Manggarai Barat telah mengajukan surat kepada Kementrian Perhubungan Republik Indonesia terkait presentasi pengelolaan dan penataan salah satu bangunan yang berada di Marina Water Front City. Atas ide tersebut, Direktur Politeknik elBajo Commodus, Prof.Dr.I Nengah Dasi Astawa,M.SI., menyatakan siap mendukung dan membantu sukseskan program dari KADIN Manggarai Barat, sebab daerah Marina Water Front City yang telah dibangun oleh Presiden Jokowi saat ini kondisinya tidak begitu baik.

“Kondisi itu dapat dilihat dari banyaknya keramik lantai yang telah copot, dan tidak dirawat dengan baik. Informasi yang saya dapatkan lokasi tersebut hanya digunakan untuk tempat miras oleh anak muda dan hal negatif lainnya yang meresahkan masyarakat,”ungkapnya.

“Kami juga berharap kolaborasi ini akan berjalan dengan baik. Dan saya bangga Putra/Putri lulusan kami akan bisa bekerja disana, sekaligus bangga bahwa orang lokal kita sendiri yang bekerja dan tidak menjadi penonton didaerahnya sendiri,” tambahnya.

Untuk diketahui, Direktorat jendral Pendidikan Vokasi, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bersama-sama dengan dukungan keuangan dari lembaga pengelola dana pendidikan(LPDP) telah meluncurkan program penguatan ekosistem kemitraan.

Pengembangan inovasi berbasis yang bertujuan untuk meningkatkan potensi daerah Nusa Tenggara Timur yang bertujuan mewujudkan keselarasan melalui kemitraan yang bersinergis untuk membangun wadah kolaborasj antara satuan Pendidikan Vokasi dengan pemangku kepentingan di daerah.(Kor)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini