Esron “Kenji”, Potret Pengabdian Tulus Dari Seorang Nakes
BULUNGAN, TRENNEWS.ID – Bertugas sebagai tenaga kesehatan di daerah terpencil tentu bukan sebuah perkara mudah. Hal ini dirasakan oleh Esron yang telah mendedikasikan dirinya selama 12 tahun lebih sebagai PTT Tenaga Kesehatan di Desa Long Pelban, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Esron, oleh rekan sejawatnya di Puskesmas Long Bia dijuluki “Kenji”, tokoh komik Jepang dengan gaya rambut yang khas, punya jiwa petarung, tak kenal kata menyerah dan bersahaja. Sosok yang pantas disematkan pada dirinya.
“Selama bertugas banyak suka duka yang dialami, saya melihatnya bukan semata-mata karena tugas tapi lebih dari itu, ini adalah sebuah pelayanan, bagaimana kita bisa bermanfaat buat orang lain atas ilmu, pengetahuan dan tubuh yang kita miliki, banyak yang terpanggil tapi sedikit yang terpilih,” tuturnya.
Hal yang paling mengesankan baginya ketika mengantar pasien darurat untuk dirujuk ke Puskesmas pada malam hari. Melewati sungai dengan arus dan gelombang di malam hari tentu sebuah tantangan tersendiri tapi baginya ini sudah menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
Alumnus Politeknik Kesehatan Depkes Kalimantan Timur ini rela meninggalkan keluarga demi sebuah panggilan mulia, menurutnya itu sudah menjadi bagian dari sebuah pilihan hidup. “Yah, kalau dikasih cuti baru pulang jenguk keluarga dan melepas rindu di kampung halaman,” ucapnya.
“Masyarakat di sini sangat ramah dan sudah menganggap saya seperti keluarga, hal inilah juga yang membuat saya merasa cukup nyaman bertugas di sini,” sambung Esron.
Desa Long Pelban sendiri berada di bawah administratif kecamatan Peso Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara dan merupakan desa paling ujung di bagian Barat kabupaten Bulungan. Akses menuju ke sana hanya bisa ditempuh lewat transportasi sungai dengan melewati giram. Bagi yang belum terbiasa bersiaplah untuk mengelus dada.
Di sela-sela tugasnya sebagai tenaga kesehatan, Esron juga banyak mendampingi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan lainnya seperti pada kegiatan “Hatinya PKK”. Pendampingan yang berhasil membawah desanya menjadi juara pada lomba yang dilaksanakan TP PKK Kabupaten Bulungan Tahun 2021 lalu.
Sesuai dengan visi Presiden Jokowi yakni membangun dari pinggiran, maka sudah sepantasnya tenaga kesehatan semisal mereka butuh perhatian lebih.
“Kami hanya hidup dari gaji, tidak ada penghasilan lain, harapan kami kiranya pemerintah bisa memperhatikan nasib kami,” katanya.
“Semoga tahun ini kami bisa lolos sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk mengisi formasi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak), agar kami tidak kuatir dengan jaminan masa depan kami,” harapnya. (rdm)
Tinggalkan Balasan