Ipar dr.Ronal Susilo Terkesan Kepala Batu Karena Tak Membayar Upah Subkon Mega Proyek 32 Milyar NTT
BORONG, TRENNEWS.ID – Yudy Lukito adalah ipar kandung calon Wakil Bupati Manggarai dr. Ronal Susilo yang sampai saat ini terkesan kepala batu karena tidak membayar upah subkontraktor pada proyek rehabilitasi dan renovasi prasarana sekolah NTT 8.
Proyek rehabilitasi dan renovasi prasarana sekolah NTT 8 tersebut dikerjakan oleh PT. Unggul Sakoja besutan Yuddy Lukito dengan nilai kontrak 32 Milyar lebih untuk belasan sekolah yang ada di Kabupaten Manggarai Timur.
Proyek mega 32 millyar tersebut menuai persoalan karena Yudy Lukito memecat subkon Siprianus Sampur yang telah melakukan ikatan kontrak secara tertulis. Namun dalam perjalanan dengan progres pengerjaan hampir mencapai 50%, Sipri Sampur dipecat tanpa alasan oleh Yuddy Lukito melalui rekanannya Zhakarius Tedy dan Tedy Minate.
Karena itu, Sipri Sampur melaporkan ipar kandung dr. Ronal Susilo tersebut ke Dinas Nakertrans Manggarai Timur. Namun, Yudy Lukito hingga kini belum juga membayar walaupun Dinas Nakretrans Manggarai Timur sudah mengeluarkan surat perintah untuk melunasi upah yang tidak bayar tersebut.
Tindakan Yudy Lukito memancing reaksi publik khususnya keluarga Siprianus Sampur yang telah menjadi korban perbuatan Yudy Lukito.
Soal hubungan antara Yudy Lukito dan dr.Ronal Susilo sebagai ipar kandung disampaikan langsung oleh Beni Potje selaku kuasa direktur PT. Unggul Sakoja saat ditemui Trennews.id dikediamannya saat ditanya siapa Yudy Lukito ?
“Yudy Lukito itu ipar kandung dr.Ronal Susilo.Karena istrinya dr. Ronal dan Yudy adalah adik-kakak kandung,”ungkap Beni Potje.
Salah satu keluarga Siprianus Sampur yang namanya minta dirahasiakan akan menindak tegas perbuatan Yudy Lukito untuk diproses secara hukum jika Yudy Lukito mengabaikan surat yang dikeluarkan oleh Dinas Nakretrans Manggarai Timur untuk melunasi upah yang tidak dibayar tersebut.
“Kami berencana akan melakukan aksi besar-besaran dan melaporkan ipar kandung dr. Ronal Susilo tersebut ke Polda NTT,” elasnya dengan meminta namanya untuk tidak ditulis, Rabu (20/11/2024) malam.
Selain itu, keluarga Sipri berharap agar KPK, Kejati NTT dan Polda NTT agar segera periksa Ludy Lukito yang penuh dengan mafia dengan proyek mega 32 Milyar tersebut.
Selain persoalan upah yang tidak dibayar oleh Yudi Lukito ,hasil pengerjaan di salah satu sekolah, yakni di sekolah SDI Bangka Weru, Kecamatan Pocoranaka, Manggarai Timur yang disubkonkan kepada Adi Nenga terlihat dikerjakan asal-asalan.
Bagaimana tidak, beberapa komponen penting dalam pengerjaan tersebut tidak dikerjakan seperti saluran got sama sekali tidak dikerjakan oleh Subkon bernama Adi Nenga.
Tak hanya itu,komponen lain yang terlihat dan tidak dikerjakan oleh subkon Adi Nenga adalah Kolom praktiks dan ring bal atau balok pengunci untuk eksterior dinding. Begitu juga eksterior plafon yang mestinya menggunakan gypsum namun hanya menggunakan tripleks.
Bahkan pintu ruangan yang mestinya dari bahan kayu, namun dilapangan hanya terlihat beberapa pintu ruangan yang menggunakan tripleks. Begitu lantai lapangan upacara yang mestinya menggunakan paving blok,namun hanya dikerjakan dengan coran kasar dengan membuat kotak-kotak.
Sementara, PPK hingga saat ini belum merespon sama sekali, walaupun sudah membaca pesan whatsapp. Trennews.id akan terus berupaya untuk melakukan konfirmasi kembali. (Lado)
Tinggalkan Balasan