JASMERAH SULTRA Minta Kejati Sultra Periksa Eks Syahbandar Molawe Inisial AFP di Kasus PT Antam Konut
KENDARI TRENNEWS.ID I Jaringan Masyarakat Pemerhati Daerah Sulawesi Tenggara (JAS-MERAH) menyoroti dugaan keterlibatan eks Syahbandar molawe inisial AFP pada kasus korupsi Pertambangan PT. Antam Konawe Utara
Aldi Lamoito Selaku Ketua umum Jasmerah Sultra menyampaikan bahwa pihaknya menduga eks Syahbandar molawe inisial AFP adalah salah satu nama yang diduga terlibat tapi lepas dari pantauan Kejaksaan
“Nama AFP selaku eks Syahbandar Molawe merupakan salah satu nama yang lolos dari pantauan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara pada kasus korupsi Pertambangan PT. Antam Konut,” kata Aldi
Pasalnya, pada saat inisial AFP menjabat sebagai Syahbandar Molawe, Aldi menduga saat itu sedang marak-maraknya pertambangan ilegal di WIUP PT Antam yang merugikan negara hingga triliunan rupiah
“Pada saat AFP menjabat sebagai Kepala Syahbandar Molawe, saat itu merupakan waktu dimana pertambangan ilegal di WIUP PT Antam sedang masif terjadi,” ujar Aldi dalam rilisnya kepada trennews.id Minggu (4/2/2024)
Aldi juga membeberkan soal peran dan keuntungan yang didapat oleh Syahbandar dari para penambang ilegal tersebut
“Kalau bicara soal peran, jelas peran Syahbandar saat itu kami duga kerap menerbitkan dan mengeluarkan Surat izin berlayar (SIB) atau sekarang menjadi Surat persetujuan berlayar (SPB)” untuk penjualan ore nikel ilegal di WIUP PT Antam, bebernya
“Nah, tiap terbit surat persetujuan berlayar tersebut untuk tongkang yang memuat ore nikel ilegal. Syahbandar kami duga mendapatkan juga yang namanya dana koordinasi dan itu cukup besar di tiap pengapalan”, sambung Aldi
Aldi mempertegas, bahwa sesuatu yang tidak lazim jika Syahbandar tidak mengetahui soal kegiatan ilegal Mining di WIUP PT Antam dan pada proses penjualannya yang kami duga Syahbandar memiliki peran penting
“Peran Syahbandar ini cukup penting, tidak mungkin tongkang akan berlayar dan mengirim ore-ore tersebut jika tidak ada persetujuan dari Syahbandar, tinggal diliat berapa lama ia (Syahbandar) menjabat dan berapa pengapalan yang terjadi saat itu”, pungkasnya
Terakhir, Aldi Lamoito mempertanyakan Kinerja Kejati Sultra yang tidak pernah menyoroti dugaan keterlibatan Syahbandar
“Kok Kejati Sultra seolah tidak melihat ada peran penting dari Syahbandar saat itu, harusnya untuk membuka semua data yang mengeluarkan ore nikel di wilayah PT Antam orang pertama yang harus diperiksa adalah Eks Syahbandar inisial AFP”, tutupnya. (**)
Tinggalkan Balasan