Jembatan Kayu Berbas Pantai Sudah Rusak Bertahun-Tahun Tak Kunjung di Perbaiki, Kendalanya apa ?
BONTANG, TRENNEWS.ID – Kondisi jembatan kayu yang berada di Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, tepatnya di jalan Pangeran Diponegoro ujung parakla, penghubung antara RT 17 dan RT 18 sangat memprihatikan.
Bertahun-tahun jembatan kayu ini tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, meski kondisinya cukup memprihatinkan.
Jembatan sepanjang 50 meter tersebut rusak parah dan cukup membahayakan bagi warga yang melintas.
Kondisi ini berlangsung dari tahun 2021 hingga kini belum dilaksanakan perbaikan. Warga secara swadaya melakukan perbaikan dengan mengunakan balok kayu biasa. Namun hal tersebut tidak bertahan lama.
Salah satu warga kelurahan berbas pantai saat ditemui mengaku aktifitasnya cukup terganggu dengan adanya jembatan rusak di RT 17 penghubung RT 18. Padahal, jembatan tersebut merupakan akses utama warga.
Menurutnya, karena lama tidak ada penanganan untuk perbaikan jembatan, akhirnya warga secara swadaya membuat jembatan darurat dari kayu biasa. Namun, jembatan darurat tersebut tidak bertahan lama, dan rusak lagi. Tidak sedikit, warga yang terpeleset saat melewati jembatan yang licin tersebut.
“Kemarin ada warga yang jatuh terpeleset dan masuk ke kali bersama motornya. Warga pun berdatangan untuk menolong. Harapannya ya segera diperbaiki agar tidak kejadian seperti itu lagi,” ujarnya pada trennews.id Rabu (28/3/2024).
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu warga setempat, dia berharap jembatan tersebut bisa segera diperbaiki. Terlebih, jembatan ini merupakan jalur utama warga, untuk akses pendidikan dan ekonomi.
Menurutnya, jembatan ini rusak selama bertahun-tahun dan belum ada perhatian sama sekali dari pemerintah. Ia juga mengaku takut, saat melintasi jembatan, tapi mau bagaimana lagi, jembatan ini adalah salah satu akses yang cepat menuju jalan beton, apabila harus memutar bisa memakan waktu lebih lama. “Ya takut, ya bagaimana lagi, Ini jalan pintasnya,”katanya.
Lebih lanjut ia katakan, jembatan itu sudah sering ada pengukuran dan perencanaan pembangunan, namun tak kunjung dikerjakan. Kata dia, jembatan kayu berbas pantai itu pernah roboh akibat abrasi sejak tahun 2021 lalu. Demikian juga dengan pihak masyarakat, sudah tiga kali melakukan swadaya untuk pembangunan jembatan darurat, agar bisa untuk dilintasi.
“Kondisi saat ini sudah rusak kembali, karena material yang digunakan berbahan kayu biasa, yang akan lapuk termakan usia,” jelasnya.
Kata dia, pihak masyarakat belum mengetahui bahwa kendala apa yang membuat jembatan kayu di berbas pantai itu tak kunjung diperbaiki.
“Dari tahun 2021 sampai saat ini, belum ada perbaikan, padahal sudah sering diukur oleh pihak konsultan,” pungkasnya.
(Irwan)
Tinggalkan Balasan