Minggu, 8 September 2024

Jokowi Resmikan PT KAN di Bontang, Presiden Berharap Import Amonium Nitrat Bisa Dikurangi Hingga 8 Persen

Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik PT KAN di Bontang

BONTANG TRENNEWS.ID – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kemandirian pangan di tengah krisis pangan yang sedang melanda dunia. Hal ini menjadi sorotan Jokowi terlebih banyak negara yang kesulitan impor bahan pangan pokok, semisal beras dan gandum.

Jokowi mengatakan sebelumnya impor pangan mudah didapatkan dari 22 negara, namun kini mengalami pembatasan ekspor.

Penekanan pentingnya kemandirian pangan disampaikan Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, hari ini.

“Artinya, pangan ke depan menjadi sangat penting bagi semua negara dan produktivitas pangan kita memerlukan yang namanya pupuk,” kata Jokowi dalam keterangannya, Kamis (29/2/2024).

Indonesia kata Jokowi, masih belum memilki kemandirian dalam hal pupuk lantaran masih melakukan impor dalam beberapa komponen dan bahan bakunya.

Kekinian lewat pembangunan pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat, Jokowi berharap impor amonium nitrat yang semula mencapai 21 persen bisa dikurangi hingga 8 persen, sehingga mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor.

Pabrik yang dibangun dengan investasi sebesar Rp1,2 triliun itu diharapkan tidak hanya meningkatkan ketersediaan bahan baku pupuk di dalam negeri, tetapi juga mendorong kemandirian dan produktivitas pangan Indonesia.

“Saya minta ekspansi ini diteruskan sehingga substitusi barang-barang impor itu bisa kita lakukan,” kata Jokowi.

Kepala negara juga menegaskan tentang pentingnya upaya berkelanjutan untuk mencapai kemandirian dalam produksi barang dan produk lainnya, tidak terbatas hanya pada amonium nitrat. Dengan demikian diharapkan Indonesia dapat sepenuhnya mengendalikan kebutuhan domestiknya dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

“Tidak hanya urusan amonium nitrat, tetapi juga barang-barang dan produk-produk kita yang masih impor. Harus semuanya bisa diproduksi di dalam negeri karena kita memiliki kekuatan untuk itu,” kata Jokowi.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini