Kompol Jajang Mulyaman: Ayah Bagi Anak Yatim dan Disabilitas di Cilegon
Jakarta, TrenNews.id – Di tengah kesibukan sebagai Kasubbagbingadik Gadik SPN Polda Banten, Kompol Jajang Mulyaman telah mendedikasikan hidupnya untuk meringankan beban ratusan anak yatim dan penyandang disabilitas di Cilegon, Banten. Sikapnya yang penuh kepedulian ini membuatnya dijuluki sebagai “ayah” bagi lebih dari 400 anak yang hidup dalam kondisi serba kekurangan.
“Allah telah memberikan rezeki dan kekuatan kepada kita, tentunya untuk membantu orang yang lemah,” ujar Jajang pada Minggu, 5 Januari 2025, dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab sosialnya.
Jajang rutin mengunjungi kawasan kumuh di Cilegon, melihat langsung kehidupan masyarakat binaannya. Ia kerap mendapati rumah-rumah yang memprihatinkan—gubuk kecil dengan tempat tidur dan dapur yang jauh dari layak. Namun, bagi Jajang, ini bukan sekadar pekerjaan sosial, melainkan panggilan hati.
“Sebagai anggota Polri, siapa lagi yang harus peduli terhadap orang tidak mampu kalau bukan kita?” katanya tegas.
Dalam menjalankan misinya, Jajang tidak meminta sumbangan. Bantuan yang ia salurkan berasal dari para donatur yang mempercayainya. “Alhamdulillah, saya tidak pernah meminta-minta. Justru masyarakat yang tergerak hatinya datang untuk membantu,” tuturnya dengan penuh syukur.
Bagi Jajang, anak-anak yatim dan disabilitas yang ia bantu tidak hanya menjadi tanggung jawab, tetapi juga sumber pelajaran hidup. “Dari mereka, saya belajar tentang kesabaran dan keikhlasan. Semua ini saya lakukan semata-mata karena Allah,” ungkapnya.
Sikap dan tindakan Jajang sering kali dianggap “aneh” oleh rekan-rekannya. Seorang polisi yang pernah bekerja dengannya, Sumaji, mengaku terkejut melihat Jajang membelikan kasur baru untuk keluarga miskin yang tidur di atas kasur busuk. “Pak Jajang itu aneh, tapi dalam arti positif. Orang-orang yang tidak suka memberi, beliau malah suka,” kenangnya.
Kisah Jajang telah menginspirasi masyarakat untuk turut serta membantu sesama. Ia berhasil menggugah hati banyak orang untuk peduli terhadap anak-anak yatim dan penyandang disabilitas yang membutuhkan perhatian. Salah satu warga binaannya menyebut Jajang sebagai sosok yang baik hati dan penuh semangat, yang selalu menguatkannya untuk sabar merawat anak disabilitas.
Keteladanan Jajang Mulyaman menunjukkan bahwa tugas seorang polisi tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menyentuh hati masyarakat. Dengan semangat dan keikhlasan, ia telah menjadi cahaya bagi mereka yang membutuhkan.
Kisah Kompol Jajang Mulyaman adalah pengingat bahwa kebaikan kecil dapat membawa perubahan besar. Apa yang ia lakukan adalah cerminan nyata dari semangat kemanusiaan yang seharusnya menjadi bagian dari hidup kita semua. Mari kita belajar dari beliau untuk peduli dan berbagi dengan sesama.
Pewarta : Amiyadi
Editor : Andi
Tinggalkan Balasan