Maksi Ngkeros:Manggarai Gagal Karena Dipimpin Bupati Gagal
Maksi mengingatkan bahwa jangan pernah mempermaikan rakyat untuk kepentingan politik .Jangan pernah mempermainkan nasib nakes untuk kepentingan politik .
“Apa maksud ? Disaat tinggal dua bulan hari coblos, engkau rencanakan aktifkan kembali para nakes.Tolong teman-teman DPR cek apakah ada anggaran untuk mereka.SK tanggal 1 Oktober ditandatangani,tanggal itu juga gaji harus dibayar.Karena pegawai yang dibayar oleh negara itu, bayar dulu baru kerja.Beda dengan swasta.Itu aturan negara.Kalau tidak,itu hanya tipu muslihat”,tegas Maksi.
Kegagalan berikut,kata Maksi, soal pendapatan dana alokasi khsusu fisik bahwa alokasi dana DAU dan DAK untuk tahun 2025 sudah turun.
“Saya sudah dapat datanya,karena saya punya koneksi di pusat.Dan apa yang terjadi,sungguh menyedihkan.Jangan berharap 2025 kita punya proyek DAK fisik yang banyak.Karena kita kalah jauh dari dua kabupaten tetangga”,cetus Maksi.
Dijelaskan bahwa Manggarai Timur mendapat 134 Millyar DAK fisik,Manggarai Barat 97 Millyar namun Kabupaten Manggarai hanya mendapatkan 57 Millyar .
“Ini faktor karena kerja sendiri dan tidak memanfaatkan seluruh SKPD untuk membuat proposal dan usulan-usulan ke pusat.Dan ini hal-hal yang harus kita benahi kedepan”,pinta Maksi.
Pemerintah harus menjadi orang pertama yang taat pada hukum.Ini wajib ! Kalau pemerintah sudah tidak taat pada hukum apalagi rakyat.Karena itu,pemerintah dalam hal ini bupati harus jadi contoh.
“Saya dan Dokter Ronal berkomitmen,begitu nanti kita dilantik,esoknya kita langsung lantik pegawai yang dinonjobkan itu.Kita harus eksekusi keputusan Mahkama Agung.Bupati harus jadi contoh untuk patuh pada hukum.Neka Ndenget ! Kita tidak butuh pemimpin yang ‘Ndenget’ di daerah ini”,tegas mantan birokrat itu.
“Kalau mau manggarai ini kembali ke rel,kami siap meluruskan kembali jalannya pemerintahan ini.Kami tidak bisa berjanji,karena kami tau,janji ini yang membatasi kita untuk tidak bisa bertemu”,tutup Maksi.
Tinggalkan Balasan